Jadi Mualaf, Pria Ini Belajar Salat dari Sang Istri
Siswanto Azis, telisik indonesia
Senin, 21 Juni 2021
0 dilihat
Rahman, pria mualaf asal NTT. Foto: Ist.
" Rahman mengaku, selalu terharu dan selalu ingin menangis ketika mengingat ia bisa memeluk agama Islam seperti sekarang "
KENDARI, TELISIK.ID - Perjalanan spiritual setiap manusia untuk meyakini suatu keyakinan selalu menarik untuk disimak.
Begitupun cerita dan pengalaman orang yang telah mualaf pun berbeda-beda. Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang akhirnya memilih memeluk agama Islam. Salah satunya adalah orang tersebut diberi sebuah hidayah.
Hidayah adalah terbukanya hati untuk menerima Allah SWT dan lapangnya dada untuk meyakini kebenaran agama Islam. Hidayah juga diberikan langsung oleh Allah SWT kepada umat manusia yang dikehendaki-Nya, sehingga betapa beruntungnya seseorang yang bisa mendapat petunjuk dari Sang Pencipta.
Mengenai perjalanan menjadi mualaf, Arbert yang telah mengganti namannya menjadi Rahman setelah ia resmi memeluk agama Islam menceritakan pengalamannya saat pertama kali memeluk Islam.
Rahman, adalah pemuda asal Larantuka Nusa Tenggara Timur (NTT), dan kini telah menetap di Desa Wulunggere Kecamatan Polinggona, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca Juga: Dari Sakit Gigi, Rini Menjemput Hidayah Jadi Mualaf
Secara terbuka Rahman menceritakan perjalanannya menjadi seorang mualaf dan bagaimana jalan datangnya sebuah hidayah tersebut kepadanya.
Rahman mengaku, selalu terharu dan selalu ingin menangis ketika mengingat ia bisa memeluk agama Islam seperti sekarang.
"Langsung kayak mau menangis, karena memang apa yang terjadi dalam hidup kita itu memang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz. Itu saya baru tahu juga setelah kembali ke fitrah Islam ini," kata Rahman kepada Telisik.id, Senin (21/6/2021).
Pertama kali Rahman mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam ketika ia menikah dengan gadis muslimah pujaan hatinya asal Kelurahan Wulunggere, Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka, Sultra.
Rahman tidak pernah menyangka atau membayangkan sebelumnya, dia akan masuk Islam dan diberi hidayah secepat itu. Padahal, sebelumnya ia banyak sekali dikelilingi dengan orang-orang yang mayoritas non muslim
Baca Juga: Bule Cantik Asal Amerika Serikat Ini Memiliki Alasan Aneh Memeluk Islam
"Dengan latar belakang keluarga saya seperti itu, kemudian latar belakang pendidikan sekolah, serta dari suku juga mayoritas non muslim, jadi tidak pernah ada dalam pikiran saya akan sampai saat ini,” tambahnya.
Kini hampir 10 tahun Rahman dan istrinya, Sarni, membina mahligai pernikahan dalam bingkai rumahtangga. Atas pernikahannya mereka telah dikaruniai tiga orang anak, dua orang putra dan satu putri.
Sebagai istri yang sejak kecil merupakan seorang muslim, Sarni pun mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengajari Rahman banyak hal menurut Syariat Islam agar bisa menjadi imam yang baik.
"Dari awal memang Sarni sudah ajari tentang agama Islam seperti salat, hingga jadi terbiasa salat dan sering salat bareng," pungkasnya. (A)
Teporter: Siswanto Azis
Editor: Fitrah Nugraha