Jalan Rusak, Warga Desa di Kolut Evakuasi Orang Sakit Pakai Tandu

Muh. Risal H, telisik indonesia
Rabu, 22 Desember 2021
0 dilihat
Jalan Rusak, Warga Desa di Kolut Evakuasi Orang Sakit Pakai Tandu
Proses evakuasi warga yang sakti dari Desa Bukit Baru menuju Puskesmas Batu Putih. Foto: Ist.

" Warga desa harus rela bergotong royong mengevakuasi warga yang sakit menuju puskesmas di Ibu Kota kecamatan atau rumah sakit Djafar Harun Lasusua "

  KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Sejak jalan menuju dan keluar dari Desa Bukit Baru, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) tertimbun material longsor beberapa bulan lalu, mobilitas dan aktivitas masyarakat setempat mulai terhambat.

Bahkan warga desa harus rela bergotong royong mengevakuasi warga yang sakit menuju puskesmas di Ibu Kota kecamatan atau rumah sakit Djafar Harun Lasusua. Hal itu dilakukan dengan cara menggotongnya menggunak tandu yang terbuat dari sarung.

Menurut Kepala Desa Bukit Baru, Mustamin Rapi, kurang lebih 9 bulan akses kendaraan roda empat menuju desanya tertutup.

"Ketika ada warga yang sakit maka kami harus evakuasi dulu menggunakan kendaraan roda empat keluar dari desa sampai ke ujung jalan yang rusak," katanya, Rabu (22/12/2021).

"Setelah itu dievakuasi dengan cara dipikul menggunakan sarung sejauh 50 meter baru kemudian naik menggunakan mobil lainnya," sambungnya.

Sebenarnya, lanjut Kades Bukit Baru, satu bulan yang lalu konsultan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) datang mengecek lokasi. Katanya, sudah mau dikerjakan karena anggarannya sudah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

Baca Juga: Polisi Tindak Tegas Warga yang Pawai Saat Nataru

"Saya mengira satu Minggu yang lalu sudah akan dikerjakan, tapi sampai hari ini belum juga dikerjakan," jelasnya.

Mustamin berharap, Dinas PUPR Kolut secepatnya melakukan upaya perbaikan karena jalan tersebut sangat vital bagi masyarakat, terutama orang sakit proses evakuasinya sangat susah.

"Jalan yang rusak itu hanya satu titik, panjangnya sekitar 30 sampai 40 meter. Kata konsultan, nanti ditambah ketinggian jalan kemudian dirabat," tukasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sejak jalan rusak biaya operasional (ojek) untuk mobilisasi kebutuhan pokok masyarakat naik dari Rp 5.000 jadi Rp 10.000.

"Saat ini kebutuhan pokok juga susah untuk masuk, harus dilansir dulu. Biayanya transportnya juga meningkat," bebernya.

Ketua Komisi III DPRD Kolut, Abu Muslim, SH mengatakan, jika anggaran perbaikan jalan menuju Desa Bukit Baru telah masuk dalam APBD-P.

"Berhubungan tahun 2021 ini sudah hampir berakhir, maka seharusnya pekerjaan itu sudah dimulai karena anggarannya menggunakan APBD-P," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kolut, Mukramin, SE mengungkapkan, dalam waktu dekat ini jalan di Desa Bukit Baru akan mulai dikerjakan.

Baca Juga: Suasana Kondusif Pasca Bentrok di Mola, Polres Wakatobi: Mari Kita Jaga Keamanan Ketertiban

"Kita akan benahi setelah pekerjaan normalisasi sungai di Rante Angin selesai dan curah hujan tidak ada," tuturnya.

Secara teknis, tambah dia, badan jalan yang tertutup material longsor akan dikeruk. Setelah pengerukan material longsoran selesai, maka badan jalan akan terbentuk karena

"Itu dana pemeliharaan," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Dinas PUPR Kolut telah beberapa kali melakukan upaya perbaikan jalan menuju Desa Bukit Baru hanya intensitas curah hujan beberapa bulan yang cukup tinggi, sehingga membuat aktivitas pekerjaan dihentikan sampai menunggu musim kemarau tiba.

Menurut Kadis PUPR Kolut, penghentian dilakukan karena kondisi struktur tanah di lokasi longsoran terbilang labil, sehingga ketika pekerjaan dilakukan di musim penghujan, maka longsoran akan tetap terjadi. Aktivitas pun pekerjaan dianggap sia-sia. (A)

Reporter: Muh. Risal H

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga