Jokowi Target 1 Juta Guru Jadi ASN PPPK 2024, Nadiem Harap Merdeka Belajar Bisa Berlanjut

Mustaqim, telisik indonesia
Minggu, 26 November 2023
0 dilihat
Jokowi Target 1 Juta Guru Jadi ASN PPPK 2024, Nadiem Harap Merdeka Belajar Bisa Berlanjut
Perayaan puncak Hari Guru Nasional yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (25/11/2023) malam. Foto: Mustaqim/Telisik

" Presiden Jokowi menargetkan pada 2024, pemerintah telah merekrut satu juta guru honorer menjadi aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) "

JAKARTA, TELISIK.ID – Presiden Joko Widodo menargetkan pada 2024, pemerintah telah merekrut satu juta guru honorer menjadi aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK). Target ini disampaikan Jokowi di peringatan HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25/11/2023) malam.

Jokowi menyebut, saat ini sudah ada 554.000 guru honorer yang lolos seleksi guru ASN PPPK yang dilakukan pada 2021 dan 2022.

“Harapan kita nanti dalam tiga tahun akan ada kurang lebih 840.000 guru yang direkrut sebagai ASN PPPK, dan 2024 nanti akan mencapai 1 juta guru ASN PPPK,” harap Jokowi.

Pengangkatan guru honorer menjadi guru ASN PPPK, kata Jokowi, merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah karir dan kesejahteraan guru. Tingginya tingkat stres pada guru dibandingkan profesi pekerjaan lainnya, juga salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh pemerintah.

Jokowi mengakui, profesi guru bukan pekerjaan yang ringan sehingga pemerintah berkewajiban memperhatikan kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa ini.

“Menurut sebuah lembaga riset internasional yang saya baca, RAND Corporation tahun 2022, tingkat stres guru itu lebih tinggi dibandingkan pekerjaan yang lain. Tapi kalau saya lihat seluruh anggota PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia, red) ndak (stres), saya lihat ceria semua, artinya lembaga riset ini bukan di Indonesia,” tutur Jokowi yang disambut tawa hadirin.

Masih mengacu pada hasil riset lembaga internasional tersebut, Jokowi menyebut, tingkat stres yang dialami guru disebabkan faktor perilaku siswa, perubahan kurikulum, dan perkembangan teknologi.

“Hati-hati Pak Mendikbud (Nadiem Anwar Makarim). Tapi ya kurikulum memang harus berubah karena setiap saat perubahan itu selalu ada, apalagi sekarang ini dengan disrupsi teknologi yang begitu cepatnya, setiap hari berubah terus,” ujarnya.

Baca Juga: Sejarah Hari Guru Nasional 25 November

Menyikapi perkembangan zaman, Jokowi meminta semua guru ikut menyikapi berbagai tantangan tersebut dengan cepat beradaptasi, terutama untuk mengikuti perubahan teknologi. Dia pun mengakui masih terdapat kesenjangan infrastruktur dan fasilitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Saya kalau ke daerah mampir ke SMK, saya lihat SMK di sebuah kabupaten. Kemudian saya bandingkan dengan SMK yang di kota memang gapnya, sarana prasarana memang sangat jauh berbeda, dan itu tugasnya Menteri Pendidikan (menemukan solusi),” beber Jokowi.

Para guru di seluruh Tanah Air, Jokowi berharap bisa membantu memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang bertepatan dengan satu abad usia Indonesia. Peluang bonus demografi, menurutnya, harus dimanfaatkan untuk mencetak generasi Indonesia yang unggul, tangguh, sehat fisik dan mental, serta terampil.

“Peran guru yang unggul dan hebat sangat diperlukan karena gurulah yang menjadi pembimbing, motivator, mentor, sekaligus menjadi sahabat dan panutan para siswa,” tandas Jokowi.

Karena itu, Jokowi berharap sekolah harus menjadi taman belajar untuk menumbuhkembangkan bakat dan potensi anak agar menjadi pribadi yang kokoh secara fisik, emosional, dan spiritual serta menjadi anak cerdas dan terampil.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, mengklaim perayaan Hari Guru Nasional kali ini dihadiri 7.500 guru dari berbagai daerah di Indonesia.  

Selain itu, acara ini juga diikuti oleh 4.500 guru secara daring, sekaligus memperingati gerakan Merdeka Belajar yang telah berjalan empat tahun.

“Tahun ini tepat di usia Merdeka Belajar yang sudah berjalan empat tahun, akhirnya kami bisa mengundang 7.500 guru datang ke Jakarta untuk merayakan Hari Guru Nasional,” kata Nadiem.

Melihat ribuan guru yang hadir, Nadiem berharap gerakan Merdeka Belajar terus berlanjut walau terjadi pergantian menteri di Kemendikbud Ristek.

Ribuan guru yang hadir adalah mereka yang sebelumnya sebagai guru honorer kemudian diangkat menjadi ASN PPPK dan juga guru penggerak, termasuk para kepala sekolah atau pengawas yang sebelumnya merupakan guru penggerak.

Nadiem meminta para guru untuk meneruskan praktik baik dari Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan di lebih dari 80 persen satuan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah dan Tema Hari Guru Nasional yang Diperingati Setiap 25 November

Kebijakan Merdeka Belajar melalui Kurikulum Merdeka, menurut Nadiem, memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi dalam menciptakan pembelajaran di kelas.

“Guru yang harus menentukan kalau anak itu di level kompetensi mana, guru yang harus diberi kebebasan menjadi co-creator dari kurikulum, guru yang harus diberi kebebasan maju atau mundur seusai dengan kemampuan siswanya masing-masing,” jelas Nadiem.

Mantan Menteri Pendidikan periode 2014-2016, Anies Baswedan, turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru di Indonesia yang dinilainya punya andil sangat besar dalam membentuk karakter dan mental generasi penerus pemimpin bangsa dan negara.

“Selamat Hari Guru, kita semua yang berada di sini, apapun yang kita tulis, apapun yang kita ungkapkan di situ ada sidik jari guru kita,” ujar Anies kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Anies yang juga calon presiden nomor urut 1, berharap agar pemerintah Indonesia dapat mengambil tanggung jawab penuh untuk memastikan para pendidik dapat bekerja dengan tenang. Yakni, guru memiliki kejelasan status dan kepastian pendapatan sehingga mereka bisa konsentrasi mendidik siswa secara baik.

Setiap kemajuan yang terjadi di Indonesia, menurut Anies, tidak terlepas dari peran guru yang ikut membangun sumber daya manusia sehingga guru sangat berjasa.

“Di balik pembangunan itu ada peran guru yang sering tak tersebutkan namanya. Kami ingin sampaikan terima kasih kepada semua yang telah memilih menjadi guru, kepada semua yang telah memilih menjadi pendidik,” ucap Anies yang juga pernah menjabat Rektor Universitas Paramadina. (A)

Penulis: Mustaqim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga