Kisah Ibu Muda Evi: Bantuan JKN di Tengah Krisis Kesehatan Anak

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Sabtu, 02 November 2024
0 dilihat
Kisah Ibu Muda Evi: Bantuan JKN di Tengah Krisis Kesehatan Anak
Kisah Evi seorang ibu yang merasakan kemudahan dari program JKN dalam keadaan darurat. Foto: Ist

" Situasi darurat kesehatan, terutama pada anak-anak, sering kali menjadi momok bagi orang tua, terlebih saat terjadi di malam hari. Inilah yang dialami oleh Evi (24), seorang ibu muda, ketika putranya, Arsya (2), mengalami demam tinggi mencapai 40°C "

KENDARI, TELISIK.ID – Situasi darurat kesehatan, terutama pada anak-anak, sering kali menjadi momok bagi orang tua, terlebih saat terjadi di malam hari. Inilah yang dialami oleh Evi (24), seorang ibu muda, ketika putranya, Arsya (2), mengalami demam tinggi mencapai 40°C.

Dalam kondisi yang semakin mengkhawatirkan karena batuk dan flu, Evi dan keluarganya merasa tidak punya pilihan selain segera mencari bantuan medis di Klinik Sarlina Saf.

Malam itu, setelah berjam-jam mencoba berbagai cara di rumah untuk menurunkan suhu tubuh Arsya, termasuk memberinya obat penurun panas, kondisinya tak juga membaik.

“Sudah dua hari demamnya tinggi sekali di rumah. Sudah saya berikan obat penurun panas, tetapi suhunya tetap tidak turun,” ungkap Evi.

Dengan kecemasan yang terus meningkat saat melihat Arsya mulai lemas, Evi akhirnya memutuskan untuk membawa Arsya ke klinik.

"Alhamdulillah, kami langsung memutuskan pergi ke klinik ketika suhu Arsya tak kunjung turun. Kami sangat khawatir, apalagi dia terlihat sangat lemas," tambah Evi.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Berinovasi Hadirkan Mobile JKN Permudah Akses Layanan Kesehatan

Setibanya di Klinik Sarlina Saf, Evi merasa lega karena Arsya segera mendapatkan penanganan dari tim medis. Dalam waktu singkat, perawat memeriksa Arsya dan memberikan tindakan yang diperlukan.

“Alhamdulillah, malam itu Arsya langsung ditangani perawat, dan demamnya berangsur turun. Kami sangat panik di rumah, tetapi merasa tenang setelah tiba di klinik,” ucapnya.

Evi juga berbagi pengalamannya saat mengurus administrasi di Klinik Sarlina Saf. Ia merasa sangat terbantu karena prosesnya sederhana dan cepat.

“Saya hanya menunjukkan kartu keluarga kepada petugas, tidak perlu berkas tambahan lainnya. Ini sangat memudahkan kami, terutama dalam situasi mendesak seperti itu,” katanya.

Selama perawatan di klinik, Evi merasa puas dengan pelayanan tim medis yang menurutnya sangat sigap dan peduli terhadap kondisi Arsya.

“Dokter dan perawat sangat responsif dan selalu memastikan Arsya mendapat perawatan terbaik. Kami merasa sangat terbantu,” tuturnya.

Selain pelayanan yang memuaskan, Evi juga mengapresiasi kenyamanan fasilitas di klinik tersebut. Meskipun keluarganya adalah penerima bantuan pemerintah, mereka tetap mendapatkan layanan yang setara dengan peserta lain.

“Ruangan perawatannya nyaman, meskipun kami hanya peserta penerima bantuan pemerintah. Tidak ada perbedaan dalam pelayanan yang kami rasakan,” jelasnya.

Evi mengungkapkan rasa syukurnya atas program JKN yang dihadirkan pemerintah, yang sangat membantu masyarakat yang kurang mampu.

Baca Juga: Pasien Usus Buntu di Kendari Nyaman dengan Fasilitas JKN BPJS Kesehatan

Bagi Evi, layanan kesehatan yang ia rasakan di Klinik Sarlina Saf adalah bukti bahwa seluruh masyarakat, tanpa memandang status ekonomi, bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak.

“Program pemerintah ini benar-benar membantu masyarakat yang kurang mampu. Kami tidak merasa dibedakan dengan peserta yang membayar secara mandiri. Pelayanan yang kami terima sangat baik, dan kami sangat bersyukur,” ucapnya penuh haru.

Di akhir ceritanya, Evi berharap agar program JKN terus berlanjut dan tetap membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan kesehatan.

“Saya berharap program ini terus berjalan karena sangat membantu kami yang benar-benar membutuhkan. Tidak ada lagi yang harus takut ke rumah sakit atau klinik saat memerlukan perawatan medis,” tutupnya.

Dengan hadirnya program JKN, pemerintah memberikan akses bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas di fasilitas kesehatan, termasuk Klinik Sarlina Saf.

Program ini diharapkan terus berlanjut agar masyarakat dari berbagai kalangan merasa aman dan nyaman saat membutuhkan penanganan medis, tanpa khawatir adanya perbedaan dalam pelayanan. (C)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga