Kisah Mualaf Samanta Elsener Adik Darius Sinathrya, Temukan Ketenangan di Masjid
Merdiyanto , telisik indonesia
Rabu, 11 Juni 2025
0 dilihat
Potret kebersamaan Samanta Elsener dengan Busana Putih (kiri) dan Darius Sinathrya (kanan). Foto: Repro liputan6.com
" Samanta berbagi cerita inspiratif tentang bagaimana ia menemukan ketenangan di masjid, yang akhirnya membawanya memeluk agama Islam "

JAKARTA, TELISIK.ID - Nama Samanta Elsener, adik dari aktor dan presenter terkenal Darius Sinathrya, belakangan menjadi perbincangan hangat di media sosial berkat kisah perjalanan spiritualnya menjadi mualaf.
Sebagai seorang psikolog anak dan keluarga, Samanta berbagi cerita inspiratif tentang bagaimana ia menemukan ketenangan di masjid, yang akhirnya membawanya memeluk agama Islam.
Samanta Elsener, lahir di Yogyakarta pada 28 Juni 1989, dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat. Sejak kecil, ia aktif mengikuti kegiatan gereja, bahkan menjadi putri altar. Namun, keraguan tentang keyakinannya mulai muncul sejak masa SMP.
Ia mempertanyakan beberapa ajaran, seperti penyebutan Yesus sebagai Tuhan dan keberadaan patung Bunda Maria, yang menurut Alkitab tidak sesuai dengan larangan menyembah berhala.
Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali tidak mendapat jawaban memuaskan, bahkan membuatnya dimarahi oleh guru agama dilansir dari suara.com jaringan telisik.id.
Karena keraguan yang dirasakannya, Samanta terdorong untuk mulai menjelajahi berbagai kepercayaan lain, termasuk Hindu dan Buddha, di luar lingkup agama yang ia kenal sejak lahir.
Baca Juga: Demi Mualaf, Ibu Ini Rela Dijauhi dan Dibenci Keluarga hingga Ayahnya Wafat
Untuk mendapatkan titik terang yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menghantuinya, ia turut membaca berbagai literatur mengenai agama Protestan.
Dari semua agama yang ia pelajari, ada satu yang paling menggetarkan sanubarinya dan memberinya ketenangan: Islam. Ajaran-ajarannya terasa begitu logis dan sesuai dengan suara hati nuraninya.
Dalam setiap ayat yang ia baca dan setiap doa yang ia dengar, ia menemukan kedamaian dan ketenangan yang mendalam
Merasa mantap dengan keputusannya, Samanta kemudian mendalami Islam. Ia membeli buku tuntunan salat dan mulai rutin berlatih salat setiap malam.
Dilansir dari merdeka.com, tak hanya itu, ia juga belajar membaca Al-Quran, berusaha memahami setiap makna di dalamnya.
Selain faktor-faktor lain, keputusan Samanta untuk menjadi mualaf juga didorong oleh terkabulnya sebuah nazar yang ia panjatkan. Nazar tersebut, yang sebenarnya untuk orang lain, semakin memperkuat keyakinannya dalam memeluk agama Islam.
Dengan keyakinan penuh, Samanta merasa bahwa Allah SWT telah menunjukkan jalan yang benar kepadanya. Rasa syukurnya atas hidayah itu membulatkan tekadnya untuk menjadi seorang muslimah yang taat.
Tentu saja, keputusan Samanta untuk memeluk Islam tidak selalu mendapat sambutan baik. Beberapa teman dekatnya, yang telah bersamanya sejak kecil, bahkan memberikan reaksi negatif.
Baca Juga: Suara Azan jadi Penuntun Sultan Djorghi Mualaf, Akui Nyaman sampai Bisa Tidur Lelap
Samanta memahami reaksi tersebut, mengingat latar belakang keluarganya sebagai penganut Katolik yang taat.
Namun, Samanta tak pernah patah arang. Ia terus berjuang untuk menjelaskan keputusannya kepada keluarga dan teman-temannya, sambil berharap seiring berjalannya waktu, pemahaman dan penerimaan akan tumbuh di antara mereka.
Di luar perjalanan spiritual pribadinya, Samanta Elsener dikenal luas sebagai seorang psikolog klinis spesialis anak dan keluarga, serta seorang penulis.
Ia juga aktif berkontribusi sebagai fasilitator di LPK TALKINC, dengan pengalaman kerja sebelumnya di Brawijaya Clinic dan TigaGenerasi. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS