KKB Papua Serang Satgas Nemangkawi Pakai Senpi Milik TNI-AD

M Risman Amin Boti, telisik indonesia
Selasa, 24 Agustus 2021
0 dilihat
KKB Papua Serang Satgas Nemangkawi Pakai Senpi Milik TNI-AD
Satgas Nemangkawi mengevakuasi pekerja PT Indo Papua usai KKB pimpinan Tenius Gwijangge membunuh-membakar dua pekerja pembangunan jembatan di Yahukimo, Papua. Foto: Ist.

" Dari enam pucuk yang dimiliki dua di antaranya adalah senjata api jenis SS2 VI kaliber 5,56 milik Yonif Linud 432 Kostrad. "

JAKARTA, TELISIK.ID – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Tenius Gwijangge, yang membunuh dua karyawan PT Indo Mulia Baru (Indopapua) memiliki enam pucuk senjata api berbagai jenis.

Dari enam pucuk yang dimiliki dua di antaranya adalah senjata api jenis SS2 VI kaliber 5,56 milik Yonif Linud 432 Kostrad.

Komandan Tim Penegakan Hukum Satgas Nemangkawi Kombes Pol Faizal Ramadhani mengakui, kedua pucuk senjata api itu diduga milik TNI-AD yang sudah berada di tangan kelompok Tenius Gwijangge.

"Senjata tersebut memiliki 'trijicon' hingga tembakan mereka terbidik semua," ungkap Kombes Faizal dalam keterangannya, Selasa (24/8/2021).

Direskrimum Polda Papua itu mengatakan, para pekerja jembatan saat ini sudah diamankan dan berada di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo.

Sebelumnya, Senin (23/8/2021) sekitar 08.00 WIT, terjadi penembakan dalam evakuasi dua karyawan PT IndoPapua yakni Rionaldo Raturoma dan Didi Imam Pamuji.

Keduanya pekerja jembatan PT Indopapua dan kemudian jasadnya dibakar bersama kendaraannya di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (22/8/2021).

Diketahui, dalam penyerangan itu empat anggota Brimob terluka diduga ditembaki KKB, yakni AKP I Putu Edi Wirawan terkena rekoset (peluru memantul setelah ditembakkan) di leher, Iptu Arif Rahman terkena di helm, Bripka Irwan alami rekoset di kaki kanan dan Bharatu Nimrot terkena rekoset di tangan kanan.

Baca juga: Ini Deretan Pernyataan Muhammad Kece Hina Islam, Nabi Muhammad Disebut Pengikut Jin

Baca juga:  Ini Kronologi Warga Kolut Meninggal saat Berenang di Pantai

Kasatgas Humas Nemangkawi AKBP Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan menurut keterangan para saksi saat menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP), terdapat 11 orang rekan pekerja mereka yang terjebak di Kali Yegi dan belum ada kabar.

“Aparat mengecek dan dalam perjalanan ke PT Indopapua tetaptnya di pertigaan jalan trans papua dekai Yahukimo-tanah merah, rombongan dihadang 6 pohon tumbang dan satu motor honda blade tanpa pelat nomor serta ditembaki dari arah kanan," kata Mustofa dalam keterangannya, Senin (23/8/2021).

Lebih lanjut, tambah Mustofa, sehingga dalam perjalanan aparat terus menyalakan sirine agar karyawan mendengar dan berharap keluar dari tempat perlindungan.

Namun setelah sampai di camp PT Indopapua, para karyawan sudah tidak ada di tempat.

“Sekitar 500 meter dari camp induk PT Indopapua, rombongan mendapati para Karyawan PT. Indoapua yang telah menyelamatkan diri di pinggir kali Braza di rumah warga setempat, kemudian tim mengamankan 11 karyawan lainnya dalam kendaraan dan dibawa menuju Mapolres Yahukimo," katanya.

Mustofa menyesalkan aksi penyerangan yang dilakukan KKB Papua ini. Menurutnya, akan menghambat program pembangunan nasional untuk menghilangkan istilah pedalaman di Papua.

“Hal ini sangat disayangkan karena kita sedang membangun Papua, kalau kekerasan ini selalu terjadi maka pembangunan akan terhambat," ujar Mustofa.

Lebih jauh, Mustofa mengatakan, pihaknya akan tegakkan hukum terhadap para pelaku kekerasan dan pembunuhan dan mengimbau untuk sama-sama menjaga kamtibmas wilayah Papua.

Berikut nama-nama karyawan PT IndoPapua yang berhasil diselamatkan:

1. DEDI SAPARO, Umur 43 Tahun, Laki-laki

2. CENDING SAPARO, Umur 33 Tahun, Laki-laki

3. JHON USIOR, Umur 40 Tahun, Laki-laki

4. UCIL, Laki-laki

5. USER YALAK, Umur 15 Tahun, Laki-laki

6. GASPER JOUKILNI, 31 Tahun, Laki-laki

7. GLEIS MAGAYANG, Laki-laki

8. TOMIS KOBAK, 34 Tahun, Laki-laki

9. AIM MAGAYANG, Laki-laki

10. ALKOB ALIA, Laki-laki

11. AMOS CHARLES MARISAN, 24 Tahun, Laki-laki. (C)

Reporter: M. Risman Amin Boti

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga