Kolaborasi Seniman Teater Beri Kritikan Lewat Pentas

Andi Sulthan Mujahidin, telisik indonesia
Sabtu, 27 Maret 2021
0 dilihat
Kolaborasi Seniman Teater Beri Kritikan Lewat Pentas
Pentas seniman teater. Foto: Andi Sulthan/Telisik

" Beton-beton lebih banyak berdiri daripada pohon-pohon untuk kebutuhan manusia. "

KENDARI, TELISIK.ID - Seniman teater Kota Kendari melakukan pentas seni di Taman Kota dan Perempatan lampu merah Eks MTQ, Sabtu (27/3/2021).

Pementasan ini sebagai bentuk kritik dari para seniman untuk pemerintah. Hal ini di gambarkan pada pementasan yang mereka dilakukan.

Berdasarkan pantauan Telisik.id, terlihat beberapa pelakon dengan wajah serta badan yang dilumuri cet, ikat kepala, menggendong ember, bermain gitar dengan mulut terlakban, dan menyirami tiang pilar tugu taman kota.

Berlajut pada pementasan tentang vaksinasi yang digaungkan oleh pemerintah sampai hari ini. Terlihat para lakon yang telah menggambarkan disuntik jatuh jatuh terbaring dan pingsan.

Salah seorang pementas dari UKM-Seni IAIN Kendari, Aldy mengungkapkan, pertunjukan seni ini bagian dari keresahan berangkat dari wabah COVID-19 yang memematikan.

"Kami membungkus diri itu artinya kami bersembunyi dengan adanya berita bahwa covid itu mematikan," ungkap Aldy saat ditemui pasca pentas.

Pementasan ini berlanjut di perempatan lampu merah Eks MTQ, para lakon berdiri di tengah jalan sembari mencoret badan menunjukkan kritik dan meneriaki pengendara yang lewat untuk memakai masker dan menjaga kebersihan.

Selanjutnya, pementas juga menampilkan aksi menarik mobil yang berhenti di lampu merah untuk jalan ke depan, sedang pelakon lainnya duduk melingkar dan bernyanyi di tengah jalan.

Baca Juga: Peluang dan Tantangan Pembentukan Provinsi Kepton

Di tempat yang sama, Seniman Komunitas Bengkel Literasi Wawowanggi, Jabal Nur menjelaskan, pementasan yang dilaksanakan adalah bagian dari memperingati Hari Teater Sedunia.

Konsep yang dibangun menggambarkan hirup pikup kota yang berserakannya sampah dan gedung lebih banyak dari jumlah pepohonan.

"Beton-beton lebih banyak berdiri daripada pohon-pohon untuk kebutuhan manusia," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga mengemukakan bahwa ini adalah kritik untuk pemerintah agar memberikan perhatian terhadap pohon, sebab pohon sangat penting untuk kelestarian lingkungan.

"Sedikit ada gerakan-gerakan simbolik bagaimana menyiram beton-beton dan besi yang tumbuh subur di kota ini ketimbang pepohonan," pungkasnya. (B)

Reporter: Andi Sulthan Mujahidin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga