Kayu Bajaka, Laris Manis di Hari Pangan Sedunia
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Senin, 04 November 2019
0 dilihat
Jamarlin Tejha yang Mencoba Peruntungan Menjual Kayu Bajaka Saat Hari Pangan Sedunia. Foto : Muhammad Israjab/Telisik
" Saya jual hanya Rp 50.000 saja. Ini langsung saya ambil dari Kalimantan, dari awal saya menjual banyak yang beli, karena manfaatnya yang bisa mengobati penyakit kanker. Namun tidak sedikit juga yang belum mengetahui apa itu kayu bajaka. "
KENDARI, TELISIK. ID - Jamarlin Tejha Asal Kelurahan Palarahi Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe menjual kayu bajaka di pameran Hari Pangan Sedunia. Dia menjadi satu-satunya penjual kayu tersebut.
" Saya jual hanya Rp 50.000 saja. Ini langsung saya ambil dari Kalimantan, dari awal saya menjual banyak yang beli, karena manfaatnya yang bisa mengobati penyakit kanker. Namun tidak sedikit juga yang belum mengetahui apa itu kayu bajaka," ujarnya, Senin (4/11/2019).
Sementara ditanya apakah di stand Kalimantan memajang kayu tersebut, Jamarlin tidak mengetahui pasti. Bahkan dia tidak melihat jika ada kayu bajaka yang tersedia disalahsatu stand Provinsi Kalimantan.
Di lansir dari laman Kompas.com, Kepala Laboratorium Bio Kimia dan Molekuler dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM) Eko Suhartono tak menyangka, saat ditawari meneliti kayu bajakah ada banyak kandungan senyawa antioksidan pada kayu bajakah yang bisa berfungsi melawan sel kanker.
"Hasil penelitian di lab, yang jelas bajakah ini memiliki senyawa-senyawa yang bisa berperan sebagai antioksidan yang sekaligus bisa berperan sebagai anti kanker," ujarnya.
Saat ini, tumbuhan Bajakah khas Kalimantan Tengah, dikatakan bisa menyembuhkan sakit kanker payudara.
Kayu Bajakah menjadi populer setelah tiga siswa SMA asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah ( Kalteng ) meraih medali emas di Korea Selatan berkat penelitiannya seputar manfaatnya dalam penyembuhan kanker payudara.
Saat ini, pengobatan kanker masih dilakukan melalui kemoterapi atau operasi untuk membuang sel kanker yang menggerogoti tubuh.
Penemuan khasiat tersebut berawal sejak 2018, saat tiga siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya melakukan penelitan terhadap kayu bajakah.
Reporter : Muhammad Israjab
Editor: Ibnu