Kreatif, Tanam Padi di Atas Kolam Ikan
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Jumat, 12 Juni 2020
0 dilihat
Seorang petani di Magelang, Jawa Tengah, berhasil memanfaatkan ruang kosong di sekitar rumahnya untuk bertani. Uniknya, ia menanam padi di atas kolam ikan. Foto: Affan Safani Adham/Telisik
" Jangan menyerah. Kalau kita bisa menghidupi tanaman, kita nantinya juga akan dihidupi oleh tanaman. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Seorang petani di Magelang, Jawa Tengah, berhasil memanfaatkan ruang kosong di sekitar rumahnya untuk bertani. Uniknya, ia menanam padi di atas kolam ikan.
Metode bercocok tanam itu dinamakan hidroganik, yang merupakan kombinasi dari hidroponik dan organik.
Wabah COVID-19 telah memaksa semua orang untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Selain membosankan, imbauan di rumah saja itu juga berdampak terhadap kondisi ekonomi.
Lain halnya dengan Muhammad Khoirul Soleh, warga Kebonkliwon RT 9 RW 6 Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Rasa bosan di masa pandemi COVID-19 itu justru mengobarkan ide kreatif dan inovatif bagi laki-laki yang akrab disapa mas Irul tersebut.
Lebih dari dua bulan berdiam diri di rumah, Irul mulai menggagas ide bertanam padi dengan sistem hidroganik. Yakni, menanam padi di media paralon. Menariknya, paralon itu ia taruh berjajar di atas kolam ikan nila merah miliknya.
Ia menceritakan, dunia pertanian sudah lama digelutinya. Apalagi, orangtuanya memiliki usaha jual-beli bibit tanaman buah.
Baca juga: Diserahkan ke Jokowi, Jabatan Sekda Sultra Bakal Definitif
Meski otodidak, keahliannya di bidang pertanian itu telah membawanya sukses menjadi mentor di sejumlah daerah di Indonesia.
Biasanya ia mengisi workshop, pelatihan, sekaligus pembinaan pertanian sampai di Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya. Tapi sejak pandemi COVID-19 ia hanya di rumah saja.
Saat ditemui Rabu (10/6/2020), Muhammad Khoirul Soleh, mengatakan, daya kreatifnya menciptakan inovasi tanam padi sistem hidroganik itu kebetulan saja. Kolam ikan nila yang biasanya sebagai sumber air untuk pengairan bibit tanaman buah, ia manfaatkan untuk bertani padi.
Awalnya hanya kubangan air buat menyiram bibit. Terus, ia beri ikan. Akhirnya jadi budidaya ikan nila merah. "Nah, sekarang di atasnya saya bikin tanam padi,” papar Muhammad Khoirul Soleh.
Laki-laki kelahiran Magelang, 5 Januari 1975, menjelaskan, sistem hidroganik tersebut tidak banyak memakan lahan dan biaya yang mahal. "Apalagi kotoran ikan nila secara otomatis menjadi pupuk organik yang terserap akar padi," kelakarnya.
Jadi, padi itu ia tanam di paralon memanjang. Untuk mengairinya ia memakai pompa air akuarium berkapasitas 90 watt. Air yang tersedot itu ia alirkan ke pipa tanaman padi sehingga kotoran ikan otomatis menjadi pupuk. Dan, airnya itu mengalir kembali ke kolam, tapi sudah bersih karena tersaring akar. "Ya, sistemnya mirip akuarium," ungkap Irul.
Saat ini, ia masih belum bisa memastikan berapa berat dan kualitas padi yang dihasilkan. Namun, ia melihat, padi hidroganik yang ditanam di atas kolam seluas 19 X 5 meter tersebut telah tumbuh subur.
Baca juga: Berkas Perkara Mantan Rektor UHO masih dalam Pemberkasan
Ini baru dua bulan. Dan ini baru pertama kalinya. Jadi Muhammad Khoirul Soleh belum tahu hasilnya berapa dan kualitasnya seperti apa?
"Kalau dilihat di YouTube hasilnya bagus," ucap Muhammad Khoirul Soleh.
Muhammad Khoirul Soleh berpesan kepada masyarakat untuk tetap berinovasi di tengah ancaman COVID-19.
"Jangan menyerah. Kalau kita bisa menghidupi tanaman, kita nantinya juga akan dihidupi oleh tanaman," paparnya.
Bagi yang mau mencoba hidroganik, menurut Muhammad Khoirul Soleh, tidak harus pakai paralon. "Bisa juga pakai bambu dan intinya kita harus kreatif," terangnya.
Selain tanaman padi hidroganik, Muhammad Khoirul Soleh juga mengembangkan berbagai tanaman buah, seperti buah tin, sawo raksasa asal Meksiko, anggur Brazil, sawo Australia, alkesa dan buah unik lainnya.
Lagi-lagi ia memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan. Tidak sulit. "Bekerja yang enak dan nyaman saja," tandasnya.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali