Kurang dari Lima Bulan, Ribuan Kilogram Daging Impor Beredar di Kolut
Muh. Risal H, telisik indonesia
Rabu, 11 Desember 2019
0 dilihat
Saenal, ST Seksi Pengendalian Arus dan Jasa, Disdag Kolut. Foto: Muh. Risal/Telisik
" Jadi menurut pangkuan Abrisam saat sidak, penjualannya itu tidak hanya di Kolaka Utara tapi ada juga yang antar ke Pomala, Kolaka atas pesanan pesta. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Karantina Pelabuhan Tobaku/Katoi melalui Seksi Pengendalian Arus dan Jasa Dinas Perdagangan (Disdag) Kolaka Utara (Kolut) menyebut, peredaran daging beku impor dari India mulai masuk ke Kolut sejak Juli sampai November 2019 dengan jumlah sekitar 100 sampai 200 kilogram perminggu.
Baca Juga: DPW dan DPD PKS Tidak Kompak Soal SK Calon Wawali Kendari
Menurut Seksi Pengendalian Arus dan Jasa, Disdag Kolut, Saenal ST, peredaran daging impor asal India yang masuk di Kolut melalui kapal laut itu, penjualannya tidak hanya di wilayah-wilayah Kolut.
"Jadi menurut pangkuan Abrisam saat sidak, penjualannya itu tidak hanya di Kolaka Utara tapi ada juga yang antar ke Pomala, Kolaka atas pesanan pesta," kata Saenal, Rabu (11/12/2019).
Banyaknya pesanan, lanjutnya karena kebutuhan mendesak untuk segera dipenuhi. Sementara kalau mereka mau memesan sapi di Bombana mereka harus ke Bombana lagi.
"Jadi kalau dia mengambil satu ekor sapi di Bombana hitung-hitungan dia rugi dibiaya transportasi Rp 500 ribu, sementara jika mereka ingin memfulkan 3 sampai 5 ekor sekali angkut itu dia harus menunggu sampai 1 minggu sementara permintaannya mendesak. Belum lagi sapi yang dipotong sendiri terkadang dagingnya tidak sesuai harapan sehingga mereka harus gemukkan dulu sebelum di potong dan itu butuh biaya," jelasnya.
Menurut Saenal keberadaan daging ini sangat membantu ketika terjadi kekurangan daging. Dokumennya juga lengkap dan itu mampuh dibuktikan oleh pak Abrisam. Dia mengaku mereka juga telah berkomunikasi dengan pihak Bulog dan Bagian Karantina.
"Kami telah menghubungi Pak Deni kepala Bulog wilyah Kolaka, Kolaka Utara, dan Koltim melalu telpon selular. Katanya, tidak ada masalah selama itu dilakukan sesuai prosedur serta memiliki dokumen resmi. Begitu juga pernyataan dari pihak karantina pelabuhan Tobaku/Katoi. Saat kami hubungi menurut mereka daging impor tersebut aman dan lanyak konsumsi," terangnya.
Baca Juga: Tak Lama Lagi Pegumuman Berkas CPNS
Dia juga mengungkapkan jika Abrisam bukan distributor, dia pengecer atau pembeli yang ketika ada kebutuhan mendesak baru dipesankan.
"Jadi daging tersebut dari bulong Makassar kemudian turun ke distributor yang ada di Makassar dan dari distributor inilah tempat Abrisam beli berdasarkan pesanan," pungkasnya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Sumarlin