Lama Terkubur dan Kapok Jual HP, Begini Produk Nokia Terbaru Usai Diakuisisi Nvidia
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 30 Oktober 2025
0 dilihat
Setelah lama vakum dari dunia ponsel, Nokia kini bangkit lewat kolaborasi strategis bersama Nvidia. Foto: Repro Kompas.
" Nokia yang dulu dikenal sebagai raksasa ponsel dunia kini kembali mencuri perhatian setelah lama vakum dari pasar perangkat seluler "

JAKARTA, TELISIK.ID - Nokia yang dulu dikenal sebagai raksasa ponsel dunia kini kembali mencuri perhatian setelah lama vakum dari pasar perangkat seluler.
Kali ini, bukan lewat peluncuran ponsel, melainkan dengan produk dan strategi baru yang sepenuhnya berfokus pada teknologi kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur data center. Langkah ini menandai arah baru Nokia setelah kapok bersaing di pasar smartphone yang sangat kompetitif.
Langkah strategis terbaru datang setelah Nvidia resmi membeli 2,9 persen saham Nokia senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,6 triliun. Kesepakatan ini bukan sekadar transaksi finansial, melainkan bagian dari kerja sama jangka panjang dalam pengembangan teknologi jaringan berbasis AI dan infrastruktur data center.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi pondasi penting bagi evolusi jaringan generasi berikutnya, yakni teknologi 6G.
Melansir CNBC Indonesia, Kamis (30/10/2025), melalui kemitraan ini, Nokia berupaya membangun kembali reputasinya di sektor teknologi tinggi setelah bertahun-tahun berjuang di bisnis ponsel yang kini didominasi oleh Apple, Samsung, dan berbagai merek asal Tiongkok.
Alih-alih mencoba bersaing di pasar perangkat konsumen, Nokia memilih fokus pada teknologi inti yang menopang infrastruktur digital global.
Menurut pernyataan resmi, kerja sama dengan Nvidia akan mencakup pengembangan peralatan jaringan dengan kemampuan AI yang mampu mempercepat proses komputasi data dalam skala besar.
Produk hasil kolaborasi ini ditargetkan untuk dirilis secara komersial pada 2027 dan akan menjadi bagian dari ekosistem jaringan 5G lanjutan hingga menuju teknologi 6G.
Baca Juga: 5 Smartphone Unggulan Siap Rilis November 2025 dengan Inovasi Terbaru
CEO Nvidia Jensen Huang menyebut kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Amerika Serikat dalam revolusi telekomunikasi global.
Ia menekankan bahwa penggabungan teknologi komputasi AI milik Nvidia dengan keahlian Nokia di bidang jaringan akan menciptakan fondasi baru bagi perkembangan konektivitas generasi berikutnya.
Dalam pernyataan di Washington, Jensen Huang menyampaikan apresiasinya kepada CEO Nokia, Justin Hotard, atas upaya perusahaan asal Finlandia itu dalam mengembalikan peran penting teknologi komunikasi ke Amerika Serikat.
Ia menilai kemitraan tersebut akan membawa manfaat besar bagi industri data center dunia yang sedang berkembang pesat.
Justin Hotard yang baru bergabung dengan Nokia pada April lalu setelah berkarier di Intel, menyebut kesepakatan dengan Nvidia sebagai titik balik bagi transformasi perusahaan.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memadukan keunggulan teknologi Amerika dalam bidang komputasi dengan pengalaman Nokia dalam membangun sistem jaringan global yang efisien dan aman.
Hotard juga menegaskan bahwa Nokia kini mengubah fokus bisnisnya dari sekadar produsen perangkat telekomunikasi menjadi penyedia solusi infrastruktur data center.
Dengan masuknya Nvidia sebagai pemegang saham besar, Nokia kini memiliki sumber daya dan teknologi untuk memperluas portofolio produk di sektor yang sedang tumbuh cepat.
Dalam laporan yang dirilis McKinsey, belanja modal untuk pembangunan data center diperkirakan mencapai lebih dari US$ 1,7 triliun pada tahun 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan penyimpanan dan pemrosesan data akibat perkembangan teknologi AI generatif serta ekspansi layanan digital global.
Bagi Nvidia, investasi di Nokia memperkuat posisinya sebagai penyedia utama chip dan sistem komputasi untuk data center di seluruh dunia.
Perusahaan tersebut kini menguasai pangsa pasar yang signifikan di sektor AI computing dan berupaya memperluas jaringan mitra untuk mendukung adopsi teknologi baru, termasuk 6G.
Baca Juga: Huawei Nova Flip S Resmi Meluncur: Layar OLED 6,94 Inci dan Harga Mulai Rp 7,5 Juta
Selain pengembangan infrastruktur jaringan, Nokia dan Nvidia juga bekerja sama dengan operator telekomunikasi asal Amerika Serikat, T-Mobile, untuk menguji teknologi radio berbasis AI yang direncanakan mulai diuji coba pada 2026.
Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi jaringan serta mengurangi konsumsi energi dalam pengoperasian sistem komunikasi masa depan.
Sementara itu, analis dari Danske Bank Credit Research, Mads Rosendal, menilai langkah Nokia menggandeng Nvidia akan membawa dampak positif bagi posisi perusahaan di pasar data center Amerika Serikat.
Meski biaya produksi menggunakan chip Nvidia lebih tinggi dibandingkan chip Marvell yang selama ini digunakan Nokia, potensi keuntungan jangka panjang dinilai lebih besar karena dominasi Nvidia di sektor AI dan data center. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS