Lempeng Pontus Usia 120 Juta Tahun Diklaim Masih Ada hingga Kini di Kalimantan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 30 September 2024
0 dilihat
Lempeng Pontus Usia 120 Juta Tahun Diklaim Masih Ada hingga Kini di Kalimantan
Penemuan lempeng tektonik kuno di bawah Pulau Kalimantan ungkap sejarah geologi bumi. Foto: Repro Lenzatik

" Sisa-sisa purba dari bagian Bumi yang hilang ditemukan di tanah Kalimantan. Fosil ini berusia 120 juta tahun "

TANJUNG SELOR, TELISIK.ID - Sisa-sisa purba dari bagian Bumi yang hilang ditemukan di tanah Kalimantan. Fosil ini berusia 120 juta tahun dan menjadi salah satu penemuan geologi yang mengejutkan.

Penelitian ini diinisiasi oleh Suzanna Van de Lagemaat, seorang geolog dari Universitas Utrecht, Belanda, bersama dengan pembimbingnya, Douwe van Hinsbergen.

Mereka berhasil menemukan bukti keberadaan lempeng tektonik purba yang sebelumnya tidak diketahui. Lempeng tektonik ini kemudian dinamai sebagai Lempeng Pontus.

Mengutip suara.com jaringan telisik.id, Senin (30/9/2024), penemuan Lempeng Pontus ini berawal dari pengamatan mendalam terhadap formasi batuan di Kalimantan Utara. Van de Lagemaat dan timnya menemukan indikasi adanya lempeng Bumi yang telah hilang jutaan tahun lalu.

Baca Juga: IAIN Kendari Borong 5 MedaIi Emas di SeiBa Internasional, Rektor: Bukti Kualitas Pendidikan

Data geologi yang dikumpulkan dari wilayah Asia-Pasifik menunjukkan adanya lempeng tektonik kuno yang sangat berbeda dari yang pernah diketahui oleh para ilmuwan.

Penemuan ini membuka babak baru dalam pemahaman tentang sejarah geologi Kalimantan dan kawasan sekitarnya.

Proses penelitian ini melibatkan pengujian di laboratorium magnetik untuk menentukan asal usul batuan. Hasilnya menunjukkan bahwa batuan ini berasal dari wilayah utara yang sangat jauh.

Penemuan tersebut menjadi bukti kuat bahwa Lempeng Pontus pernah ada dan mungkin masih berada di bawah permukaan bumi Kalimantan. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa lempeng ini berasal dari masa sebelum pecahnya superbenua Pangaea, dan luasnya sekitar seperempat dari ukuran Samudra Pasifik.

Penemuan ini semakin menarik perhatian dunia geologi karena memberikan wawasan baru mengenai pergerakan tektonik Bumi. Lempeng Pontus diyakini telah terkubur selama jutaan tahun di bawah lautan yang memisahkan Eurasia dan Australia.

Kondisi ini terjadi pada masa ketika Bumi masih dalam proses evolusi geologis yang sangat aktif. Penemuan Lempeng Pontus membantu ilmuwan memahami lebih dalam tentang pergerakan lempeng tektonik yang terjadi sejak zaman dinosaurus hingga saat ini.

Baca Juga: Tiga Mahasiswa Farmasi UHO Kendari Sabet Juara 1 LKTI Nasional

Menurut Van de Lagemaat, studi ini tidak hanya mengungkap keberadaan lempeng Bumi yang hilang, tetapi juga memberikan informasi berharga tentang bagaimana benua-benua di sekitar Asia Tenggara mencapai posisi geografisnya saat ini.

Dari penelitian ini, diketahui bahwa Filipina, Kalimantan, dan sebagian besar wilayah Asia Tenggara terbentuk melalui pergerakan lempeng tektonik yang sangat dinamis.

Selain itu, penemuan Lempeng Pontus juga berkontribusi signifikan dalam pemahaman tentang sejarah superbenua Pangaea. Sejak terpecahnya Pangaea, lempeng-lempeng tektonik terus bergerak dan membentuk daratan yang kita kenal sekarang.

Keberadaan Lempeng Pontus menjadi bagian penting dari teka-teki bagaimana Bumi berevolusi dari masa ke masa. Ini menunjukkan bahwa masih banyak misteri geologis yang belum terpecahkan di wilayah Asia-Pasifik. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga