Mahasiswa NTT Meninggal dalam Posisi Duduk, Begini Kronologinya

Berto Davids, telisik indonesia
Sabtu, 14 Agustus 2021
0 dilihat
Mahasiswa NTT Meninggal dalam Posisi Duduk, Begini Kronologinya
Mahasiswa di NTT meninggal dalam posisi duduk. Foto: Ist.

" Korban yang baru 13 hari tinggal di salah satu kamar kost itu kemudian kembali ke belakang menuju ke kamar kost "

ALOR, TELISIK.ID - Febri (25), mahasiswa asal Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan meninggal dalam posisi duduk di kursi.

Korban ditemukan meninggal di tempat kost Imanuel di Jalan Sagitarius nomor 1, RT 038/RW 014, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Jumat (13/8/2021) siang.

Salah seorang aksi, Ira Welhelmince Louse Gultom (36) yang juga selaku penanggungjawab kost Imanuel mengaku, pada Jumat (13/8/2021) sekitar pukul 10.15 Wita, ia melihat korban sedang berjemur di depan pagar kost.

"Korban yang baru 13 hari tinggal di salah satu kamar kost itu kemudian kembali ke belakang menuju ke kamar kost," kata Ira.

Tidak lama berselang, ia pun merasa kaget karena mendengar suara tarikan napas panjang dari korban. Ia dan dua pekerja di tempat kost itu kemudian menuju ke teras dan melihat korban dalam posisi duduk di depan pintu kamar kost.

Saat itu, kata Ira, korban sempat melambaikan tangan seolah meminta pertolongan.

Namun karena takut, Ira tidak berani menghampiri korban dan menolong korban.

Ia pun hanya meminta korban untuk memberikan handphonenya dan bermaksud menghubungi keluarga korban.

Kemudian, ia melaporkan kejadian ini ke Selicuransis W G Mouwlaka yang juga ketua RT 38, Kelurahan Liliba untuk menghubungi ambulance.

Selicuransis mendapati korban dalam keadaan kritis. Korban duduk di atas kursi dengan kondisi tangan tergantung, lidah menjulur ke luar dan air liur keluar dari mulut.

Ia pun menghubungi pihak Kelurahan dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Liliba, Brigpol Andri Long untuk datang ke lokasi kejadian dan sekaligus menghubungi Brigade Kupang Sehat (BKS).

Petugas dari BKS yang langsung ke lokasi melakukan pemeriksaan terhadap korban dan didapati korban telah meninggal dunia.

Rekan dan kerabat korban, Ahmad Taufik (26), yang juga tinggal di Kelurahan Liliba, Kota Kupang mengaku kalau korban sering mengeluh sakit lambung, jantung, dan diabetes.

Ahmad Taufik pun sering mengantarkan makan untuk korban.

Pada Jumat (13/8/2021), Ahmad Taufik datang ke kost Imanuel tersebut untuk melihat korban.

Saat datang, Ahmad Taufik melihat korban sudah duduk di kursi dengan kondisi tangan tergantung, lidah menjulur ke luar, dan air liur/ludah keluar dari mulut.

Ahmad Taufik mengaku bahwa korban berasal dari Kabupaten Alor dan sementara kuliah di ITN (Institut Teknologi Nasional) Malang-Jawa Timur.

Namun, belum lama ini karena ayah korban meninggal di Kabupaten Alor, maka korban pulang ke Kabupaten Alor.

Baca Juga: Pengemudi Honda Beat Tewas Setelah Tabrakan dengan Kawasaki

Baca Juga: Kejari Eksekusi Kepala Desa di Kolut

Pasca mengikuti pemakaman ayahnya di Kabupaten Alor, korban datang ke Kupang dan menginap di Kost Imanuel kurang lebih selama 13 hari.

Kerabat korban, Beatrix Suryano (52) yang juga warga Jalan Oelon III, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang juga mengaku, korban menderita sakit jantung, dimana mempunyai kelainan jantung sejak kecil, dan diabetes.

Beatrix juga mengetahui informasi perihal korban meninggal dunia dari teman kost korban yang menghubungi suaminya melalui telepon.

Ia mengaku korban merupakan anak tunggal dan juga berstatus sebagai anak yatim piatu.

Sementara itu, Kapolsek Oebobo, AKP Magdalena Mere menerangkan, tenaga medis dari Puskemas Bakunase, Kota Kupang sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan swab terhadap korban dan hasilnya korban negatif COVID-19.

"Pihak rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke rumah sakit guna dilakukan visum," ungkapnya.

“Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat sakit jantung yang diderita oleh korban sejak kecil,” sambungnya. (A)

Reporter: Berto Davids

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga