Manfaatkan Lahan Sempit dengan Budidaya Ikan dalam Ember

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Rabu, 01 Juli 2020
0 dilihat
Manfaatkan Lahan Sempit dengan Budidaya Ikan dalam Ember
Usaha berdaya di tengah wabah COVID-19 yang dilakukan masyarakat. Foto: Affan Safani Adham/Telisik

" Terlebih di masa pandemi COVID-19 keluarga prasejahtera jangan sampai lepas perhatian. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Dalam rangka ketahanan pangan keluarga, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Fakultas Pertanian Univeritas Gadjah Mada (UGM) melakukan budidaya ikan dalam ember (budikdamber).

Suadi, Dosen Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta, menjelaskan, untuk menjaga ketersediaan atas kebutuhan konsumsi protein keluarga kelas menengah, bisa memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah atau hunian.

"Terlebih di masa pandemi COVID-19 keluarga prasejahtera jangan sampai lepas perhatian," tandasnya.

Adapun cara budidaya ini termasuk yang mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, baik secara aplikasi atau penerapan. "Dalam perawatan juga tidak membutuhkan keahlian khusus," katanya.

Selanjutnya, rentang waktu yang dibutuhkan mulai dari tebar benih sampai siap panen ikan lele dibutuhkan waktu 10 minggu atau 2,5 sampai 3 bulan.

Dalam setiap ember yang berkapasitas 80 liter air itu bisa ditebar sebanyak 100 ekor bibit ikan lele. Selain untuk ikan, di atas tutup ember bisa digunakan atau dimanfaatkan sebagai tempat budidaya sayur dengan cara melubangi.

Baca juga: Pedagang Ikan Protes ke Dewan

Untuk media tanam sayur tidak memakai tanah. Akan tetapi diganti dengan rockwool. Dan untuk memudahkan menguras atau mengganti air, dipasang kran di sisi samping bagian bawah ember untuk lebih memudahkan mengganti atau menguras air jika kotor.

Sementara itu, M Nurul Yamin, Ketua MPM PP Muhammadiyah, mengatakan, pelatihan yang dilakukan ini adalah usaha berdaya di tengah wabah COVID-19 yang dilakukan atas kejasama MPM PP Muhammadiyah dan Fakultas Pertanian UGM.

Secara khusus, Yamin menyebut pendampingan itu adalah program penguatan sosial ekonomi keluarga dan kelompok bagi pemulung, pedagang asongan, dan kelompok difabel.

Kegiatan ini merupakan program sosial ekonomi untuk terdampak COVID-19 bagi kelompok rentan di DIY, khususnya di Kampung Taman Sari Keraton Yogyakarta. Juga di Ngaglik Sleman untuk kelompok difabel dan di TPST Piyungan untuk kelompok pemulung.

Pendampingan yang diberikan begitu berarti bagi kelompok rentan. Terlebih di saat wabah COVID-19. Pemberian bantuan non-karikatif bagi mereka supaya tetap bisa bertahan. Ke depan saat panen, ikan lele ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Namun juga memiliki nilai bisnis kuliner yang menarik, salah satunya dijadikan abon ikan lele.

Adanya budikdamber ini diharapkan bisa mengubah mindset masyarakat tentang kegiatan budidaya ikan dan sayur, yang membutuhkan lahan luas.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga