Mengenal Pergerakan Lempeng Tektonik Bumi

Haidir Muhari, telisik indonesia
Sabtu, 04 September 2021
0 dilihat
Mengenal Pergerakan Lempeng Tektonik Bumi
Pengunungan Himalaya yang terbentuk karena gerak konvergen, tumbukan dua lempeng bumi. Foto: Repro Suara.com

" Gerakan tektonik adalah gerak yang berasal dari dalam bumi karena kerak. Lapisan bumi mengalami gerakan secara terus-menerus. "

KENDARI, TELISIK.ID - Bumi yang berdiri bangunan di atasnya dan pijaki, mempunyai lempeng bumi yang senantiasa bergerak.

Negara kita dilalui pertemuan tiga lempeng tektonik. Ketiga lempeng itu adalah lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Itulah yang menjadikan Indonesia menjadi wilayah yang rawan gempa. Berikutnya, alasan banyaknya gunung berapi karena pertemuan lempeng itu terdapat aktivitas magma.

Pergerakan lempeng bumi ini dikategorikan menjadi dua, yaitu aktivitas tektonisme dan aktivitas vulkanisme.

Pergerakan lempeng bumi masuk dalam aktivitas tektonisme, dan aktivitas vulkanisme mengindikasikan adanya aktivitas gunung berapi.

Gerakan tektonik adalah gerak yang berasal dari dalam bumi karena kerak. Lapisan bumi mengalami gerakan secara terus-menerus.

Gerak ini menyebabkan tinggi-rendahnya permukaan bumi. Gerakan tektonik dapat menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan.

Lempeng-lempeng tektonik itu mengapung dan bergerak di atas lapisan inti bumi yang cair, sangat panas, dan selalu bergolak. Gerakan itu selalu terjadi.

Gerakan ini tidak kita rasakan karena sangat lambat. Namun terukur sebesar 0-15 cm per tahun.

Baca juga: Jenis-Jenis Gempa Bumi yang Diketahui Manusia

Dilansir dari Ruangguru.com, terdapat dua jenis gerakan tektonik. Kedua jenis gerakan tektonik itu disebut gerakan epirogenetik dan gerakan orogenetik.  

1. Gerak Epirogenetik

Gerak epirogenetik adalah gerakan naik-turunnya kulit bumi dengan tenaga yang lambat dan meliputi daerah yang luas. Gerakan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu positif dan negatif.

Gerakan epirogenesa positif mengarah ke bawah dan menyebabkan daratan turun. Sehingga, permukaan laut seolah-olah naik.

Gerakan epirogenesa negatif membuat daratan naik karena gerakan tersebut mengarah ke atas. Hal itu yang menyebabkan permukaan laut seolah-olah turun.

2. Gerak Orogenetik

Gerak orogenetik terjadi relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang sempit. Bentuk gerakan orogenetik antara lain lipatan, patahan, atau retakan.

Renggangan pada lempeng menjadikan patahan. Patahan yang lebih tinggi disebut Horst dan patahan yang lebih rendah disebut Graben.

Kompresi lempeng mengakibatkan terjadinya lipatan. Lipatan yang lebih tinggi disebut Antiklinal dan yang lebih rendah disebut Sinklinal.

Baca juga: Proses Terjadinya Hujan dalam Tinjauan Ilmu Pengetahuan

Batas Lempeng

Pergerakan pada lempeng juga membentuk bagian yang disebut batas lempeng. Batas lempeng tersebut dibagi menjadi batas lempeng divergen, batas lempeng Konvergen, dan batas lempeng sesar.

Untuk lebih jelas simak tiga jenis batas lempeng seperti dilansir dari Kumparan.com.

1. Gerakan Konvergen

Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling mendekat sehingga menimbulkan tumbukan. Tumbukan ini dapat membentuk palung samudra atau pegunungan.

Lempeng samudera memiliki berat jenis lebih berat daripada lempeng benua. Sehingga jika tumbukan terjadi, maka lempeng samudera akan melengkung masuk ke bawah lempeng benua.

Kejadian itu membentuk palung di dasar lautan. Contohnya palung Mariana di perbatasan lempeng Eurasia dan lempeng pasifik.

Tumbukan lempeng benua dan lempeng benua, akan menyebabkan lempeng tektonik terangkat dan jadilah pegunungan tinggi. Contohnya gunung Himalaya yang merupakan tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.

2. Gerakan Divergen

Gerakan divergen adalah gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling menjauh. Karena gerakan yang menjauh, timbul retakan-retakan yang menjadi jalan keluar magma.

Magma naik ke permukaan dan mendesak permukaan bumi, sehingga menyebabkan terbentuknya lapisan permukaan bumi yang baru.

3. Gerakan Sesar Mendatar

Gerakan sesar mendatar adalah gerakan lempeng kulit bumi yang saling bergesekan dalam posisi yang sama datar dan sejajar, dengan berlawanan arah. Contohnya adalah sesar San Andreas di California, Amerika Serikat. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga