Menghadap PBNU, Muhammad Lukman Edy Sebut Cak Imin Tak Beri Ruang Kiai di PKB

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 31 Juli 2024
0 dilihat
Menghadap PBNU, Muhammad Lukman Edy Sebut Cak Imin Tak Beri Ruang Kiai di PKB
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Muhammad Lukman Edy, tiba di Gedung PBNU. Foto: Repro Tempo

" Muhammad Lukman Edy, mantan Sekretaris Jenderal PKB, melontarkan kritik keras terhadap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai Cak Imin "

JAKARTA, TELISIK.ID - Muhammad Lukman Edy, mantan Sekretaris Jenderal PKB, melontarkan kritik keras terhadap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai Cak Imin.

Dalam pertemuan dengan pimpinan PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (31/7/2024), Lukman menuding Cak Imin menghilangkan peran penting kiai-kiai sepuh tergabung dalam dewan syuro PKB.

Menurut Lukman, kepemimpinan Cak Imin di PKB secara sistematis mengurangi peran dan kewenangan dari para kiai. Hal ini dianggap sangat mengkhawatirkan, terutama karena sebagian besar kewenangan dewan syuro dihilangkan sejak Muktamar Bali.

Perubahan ini berdampak besar pada struktur organisasi PKB, yang sebelumnya sangat bergantung pada pandangan dan persetujuan dari dewan syuro, seperti dilansir dari cnnindonesia.com.

Baca Juga: 500 Simpatisan Jokowi dan Kolega Istana Dikumpulkan di IKN 11 Agustus

Lukman menyoroti bahwa pada masa lalu, dewan syuro memiliki peran sentral dalam setiap keputusan penting partai. Mereka turut menandatangani surat keputusan dan memberikan persetujuan terhadap kebijakan yang diambil oleh pengurus harian DPP PKB.

Namun, dalam kepemimpinan saat ini, peran tersebut hilang, yang menandakan adanya penghilangan eksistensi dewan syuro dari seluruh tingkatan organisasi PKB.

Sebelumnya diberitakan Telisik.id,  Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menunjuk dua petinggi organisasi untuk mendalami hubungan antara PKB dan PBNU. Keduanya, Kiai Anwar Iskandar dan Amin Said Husni, dipercaya untuk mengemban tugas ini.

Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah dan dinamika internal PKB, yang diharapkan dapat mengurai ketegangan dan mengembalikan harmonisasi di antara kedua organisasi.

Penunjukan ini diharapkan bisa meredakan konflik yang tengah memanas antara PBNU dan PKB. Ketegangan ini meningkat setelah sejumlah pernyataan dari elit PKB dianggap melenceng dari prinsip awal pendirian partai.

Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini dan menyarankan pembentukan tim lima atau panitia khusus untuk mengkaji hubungan antara PKB dan PBNU.

Baca Juga: Fitur Antrean Online di Aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan Berikan Kemudahan untuk Masyarakat

Langkah pembentukan tim lima ini dianggap penting untuk meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB kepada pemilik sahnya, yakni PBNU. Gus Ipul menegaskan bahwa tindakan ini perlu diambil untuk mencegah upaya sistematis yang dilakukan oleh elit PKB guna menjauhkan partai dari struktural NU.

Di sisi lain, Ketua Umum PKB Cak Imin menyatakan bahwa pendirian partainya tidak hanya untuk organisasi Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga untuk seluruh bangsa Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan dalam pembekalan kepada seluruh anggota legislatif PKB dari beberapa provinsi dalam acara Sekolah Pemimpin Perubahan Wilayah 4 di Berastagi, Sumut.

Cak Imin menegaskan bahwa PKB didirikan untuk kejayaan Indonesia, bukan hanya untuk NU semata. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga