Menkopolhukam: 45 Juta Orang Indonesia Tidak Percaya COVID-19
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 04 Oktober 2020
0 dilihat
Mahfud MD saat kampanye protokol COVID-19 di Jatim. Foto: Tri Wahyudi Ari Setyawan/Telisik
" Donald Trump bahkan menganggap COVID-19 adalah konspirasi global. Sekarang baru percaya setelah terpapar bersama istrinya. "
SURABAYA, TELISIK.ID - Menkopolhukam, Mahfud MD kembali mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“COVID-19 itu ada dua cara menyelesaikannya. Pertama, patuhi protokol kesehatan. Kedua, perbanyak doa karena itu membangun ketenangan. Adapun vaksin alami yakni protokol kesehatan, pertama pakai masker, kedua cuci tangan ketiga jaga jarak,” jelasnya saat berada di Surabaya, Minggu (4/10/2020).
Pria kelahiran Madura ini mengatakan, sekitar 45 juta jiwa di Indonesia tidak percaya adanya COVID-19.
“Meski tak percaya, namun mereka ini akan sadar dengan sendirinya jika sudah terpapar COVID-19,” jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Mahfud MD lalu memberi contoh Presiden AS Donald Trump yang tak percaya akan COVID-19.
Baca juga: Gelar Pesta Nikah di Pandemi COVID-19, Perwira Polisi Dicopot
“Donald Trump bahkan menganggap COVID-19 adalah konspirasi global. Sekarang baru percaya setelah terpapar bersama istrinya,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Mahfud MD, dirinya berharap masyarakat benar-benar mematuhi aturan pemerintah dalam penerapan protokol COVID-19 sebagai upaya untuk menekan sebaran penyakit ini.
Sementara itu, di tempat yang sama, di depan Menkopolhukam, Wagub Jatim Emil Dardak mengatakan bahwa dalam hal penanganan COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur senantiasa ingin berjalan senafas dan seiring dengan para ulama. Apalagi saat ini selain masih adanya pandemi COVID-19, juga terjadi pandemi informasi.
“Tentunya pemerintah akan berupaya memberikan informasi yang benar-benar ilmiah dan obyektif untuk menjadi panduan, tentunya dengan restu dari para kyai dan para ulama,” kata mantan Bupati Trenggalek ini. (B)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali