Bendungan Laanofoo dan Saluran Irigasi di Muna Barat Diperkirakan Tuntas Juli 2023
Putri Wulandari, telisik indonesia
Rabu, 28 Juni 2023
0 dilihat
Pj Bupati Muna Barat, Bahri saat meninjau perbaikan bendungan Laanofoo dan saluran irigasi di Desa Lawada Jaya. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Bendungan Laanofoo rusak berimbas pada irigasi persawahan mengering, Pemerintah Kabupaten Muna Barat sigap perbaiki bendungan dari hulu ke hilir "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Bendungan Laanofoo rusak berimbas pada irigasi persawahan mengering, Pemerintah Kabupaten Muna Barat sigap perbaiki bendungan dari hulu ke hilir.
Diketahui, bendungan tua itu mulai dibangun sejak 2005, namun hingga saat ini belum ada proses perbaikan yang maksimal, sehingga berimbas pada produksi sawah yang menurun.
Untuk itu, warga Lawada Jaya khususnya petani sawah merasa kesulitan dengan rusaknya saluran irigasi dan bendungan, yang menyebabkan persawahan kurang dialiri air.
Ketua kelompok harapan Lawada Jaya, Gede Dharma mengatakan, selama ini aspirasi yang disampaikan oleh petani sawah seolah terabaikan, sebab bendungan itu sebelumnya pernah diperbaiki namun dikerjakan secara asal-asalan.
Baca Juga: Sapi Kurban di Muna Barat Dipastikan Bebas PMK dan Antraks
Sehingga selama beberapa tahun ini, petani sawah selalu mengandalkan air sumur bor, air hujan.
"Kunci bersawah itu air, sehingga dengan responsif Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, ia merasa bersyukur, pengerjaan bendungan maksimal," ungkapnya, Rabu (28/6/2023).
Pasalnya Pj Bupati Muna Barat, Bahri respon cepat apa yang menjadi keluhan para petani tersebut, yakni memperbaiki bendungan Laanofoo dan irigasi di sekitar persawahan, nantinya akan berimbas pada hasil panen yang meningkat, serta petani tidak mengandalkan lagi sistem tadah air hujan.
Ia berharap, irigasi itu akan diperlebar, sebab saat ini ukuran irigasi itu sempit sehingga petani khawatir akan menimbulkan genangan air di desa sebelah, dengan pelebaran irigasi juga sebagai bentuk pengalihan kali.
Selanjutnya, Ketua Kelompok Makmur, Maryoko turut merasa senang, sebab perbaikan bendungan itu yang diharapkan petani selama ini, terlebih Pj bupati sangat maksimal dalam menuntaskan pekerjaan bendungan tersebut.
"Sudah lima kali bupati ke sini untuk tinjau proses pekerjaan bendungan," pungkasnya.
Untuk itu, Pj Bupati Muna Barat, Bahri saat meninjau langsung pekerjaan bendungan tersebut mengatakan, informasi dari warga penyebab keringnya air di persawahan disebabkan rusaknya bendungan itu, ini terjadi karena pembalakan kayu di hulu.
"Padahal kayu yang dicuri itu dibutuhkan untuk menjaga debit air, sebab mata air dari bendungan Laanofoo merupakan sumber mata air di semua sungai Muna Barat," ungkapnya.
Baca Juga: 123 PPPK Muna Barat Resmi Dilantik
Selanjutnya, akibat pembalakan kayu itu juga menyebabkan bocornya saluran irigasi, di mana para pembalak kayu yang tidak bertanggung jawab itu tidak memikul kayu curian itu tetapi melewatkan kayu disaluran irigasi, sehingga kayu itu menghantam pinggiran saluran irigasi.
Untuk itu, ia menghimbau agar pembalak kayu jangan menebang hutan secara sembarangan sebab tindakan itu dapat merusak ekosistem hutan dan sumber air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) La Ode Karimin mengatakan, pekerjaan bendungan dan irigasi diperkirakan tuntas pada Juli 2023 mendatang.
"Anggaran diperkirakan untuk bendungan sekitar Rp 700 juta, sedangkan irigasi diperkirakan Rp 450 juta," pungkasnya. (A)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS