Nelayan Buton Utara Hilang Misterius di Perairan Tanjung Lelamo

Aris, telisik indonesia
Minggu, 31 Juli 2022
0 dilihat
Nelayan Buton Utara Hilang Misterius di Perairan Tanjung Lelamo
Tim rescue pos SAR Wakatobi diberangkatkan menuju lokasi perairan Tanjung Lelamo untuk memberikan bantuan SAR. Foto: Ist.

" Seorang nelayan di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara hilang saat mencari ikan di perairan Tanjung Lelamo, Buton Utara "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Seorang nelayan di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara hilang saat mencari ikan di perairan Tanjung Lelamo, Buton Utara, Sabtu (30/7/2022).

Humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengungkapkan, pada Sabtu sekitar pukul 9.30 Wita, nelayan yang bernama Ld Zaeru (58) warga Desa Pebaoa, Kecamatan Kulisusu Utara itu pergi mencari ikan dengan menggunakan longboat. Dikatakan, kebiasaan korban kembali dari mencari ikan pada pukul 13.00 Wita.

"Namun pada pukul 12.00 Wita, longboat milik korban ditemukan dalam keadaan tanpa keberadaan korban di atas longboat oleh kapal yang melintas," ujar Wahyudi dalam keterangan tertulis yang diterima Telisik.id.

Wahyudi mengatakan, pada Minggu (31/7/2022) sekira pukul 05.56 Wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menerima informasi dari keluarga korban yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal terhadap satu orang yang sedang mencari ikan di sekitar perairan Tanjung Lelamo Kabupaten Buton Utara.

Baca Juga: Umat Katolik Tiga Kabupaten di NTT Berduka, Mantan Uskup Ruteng Wafat

Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 06.15 Wita tim rescue pos SAR Wakatobi diberangkatkan menuju lokasi perairan Tanjung Lelamo untuk memberikan bantuan SAR.

Wahyudi mengatakan, pihak yang terlibat dalam pencarian nelayan yang hilang itu adalah rescuer pos SAR Wakatobi, masyarakat setempat dan keluarga korban. Namun hingga saat ini korban belum juga ditemukan.

Baca Juga: Ratusan Masyarakat Wakatobi Pawai Ta'aruf, Dendangkan Sholawat dan Takbir

Sementara itu, warga Desa Lakansai, Kecamatan Kulisusu Utara bernama Anto mengaku jika di musim timur, ombak di perairan Tanjung Lelamo sangat keras.

"Seperti biasa di Juni-Juli puncaknya," ungkapnya.

Kendati demikian, ia belum mengetahui secara pasti penyebab hilangnya nelayan asal desa tetangganya itu. (B)

Penulis: Aris

Editor: Musdar

Artikel Terkait
Baca Juga