Operasional RS Jantung Telan Dana Fantastis, Saatnya Perusahaan Tambang di Sulawesi Tenggara Berkontribusi

Muhammad Ilwanto, telisik indonesia
Rabu, 13 Juli 2022
0 dilihat
Operasional RS Jantung Telan Dana Fantastis, Saatnya Perusahaan Tambang di Sulawesi Tenggara Berkontribusi
Komisi IV DPRD Sulawesi Tenggara dan sejumlah instansi pemerintah sedang membahas progres operasional Rumah Sakit Jantung. Foto: Muhammad Ilwanto/Telisik

" Pembangunan Rumah Sakit Jantung Sulawesi Tenggara ditargetkan selesai Oktober 2022 mendatang, dengan biaya mencapai Rp 300 miliar "

KENDARI, TELISIK.ID - Pembangunan Rumah Sakit Jantung Sulawesi Tenggara ditargetkan selesai Oktober 2022 mendatang, dengan biaya mencapai Rp 300 miliar.

Meskipun demikian, RS Jantung dipastikan belum bisa beroperasi sepenuhnya, hal tersebut diakibatkan fasilitas ataupun peralatan rumah sakit yang belum terpenuhi dikarenakan harganya yang mahal.

Untuk biaya peralatan rumah sakit diperkirakan menelan anggaran dua kali lebih banyak dari anggaran pembangunan gedung RS Jantung, yaitu sekitar Rp 600 miliar lebih.

Dengan mengandalkan APBD, bisa dipastikan sampai tahun 2023, RS Jantung belum bisa beroperasi sepenuhnya. Untuk itu, DPRD Sulawesi Tenggara meminta pemerintah provinsi (pemprov) bisa berkonsultasi ke pusat untuk bantuan pembiayaan, bahkan para perusahaan yang berdiri di Bumi Anoa ini, harus bisa dimanfaatkan untuk membantu dan mendukung proses pengoperasian rumah sakit jantung.

Ketua Komisi IV DPRD Sulawesi Tenggara, La Ode Frebi Rifal mengatakan, pembangunan RS Jantung memang membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sehingga proses pembangunannya, tidak bisa hanya mengandalkan APBD, tetapi ada anggaran lain yang harus menopang.

Baca Juga: Pasca Idul Adha Nelayan Belum Melaut, Harga Ikan Melambung

"Proyek Rumah Sakit Jantung ini harus betul-betul diperhatikan, karena jangan sampai fasilitas yang sudah menelan anggaran miliar rupiah harus nganggur dan terbengkalai. Sehingga ini menjadi tugas bersama, terutama Pemprov Sultra harus bisa memanfaatkan segala aspek, terutama anggaran non APBD, untuk mendukung program gubernur wajib kesehatan," ungkapnya, Rabu (13/7/2022).

Bahkan jika dipaksakan dengan hanya menggunakan anggaran dari daerah, ke depan akan menjadi beban APBD, karena dengan jumlah yang sangat besar, pastinya APBD Pemprov Sultra tidak bisa menanggung secara keseluruhan, terlebih RS setinggi 17 lantai ini harus bisa segera beroperasi setelah proyek pembangunannya selesai.

"Untuk itu kita berharap para perusahaan yang ada di Sulawesi Tenggara seperti PT VDNI, Antam, PT Valen dan lain sebagainya. Itu bisa berkontribusi membantu progres Rumah Sakit Jantung," jelasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Sulawesi Tenggara, Muh. Poli mengatakan, perusahaan yang berdiri di Sulawesi Tenggara, harus memberikan kontribusi yang baik. Artinya secara CSR harus ada.

"Pemerintah provinsi harus tegas, bagaimana bisa memanfaatkan perusahaan ini bisa bersama membangun daerah, karena selama ini anggaran mereka itu langsung ke pusat, tanpa pernah ada yang diberikan di daerah, padahal operasi mereka di sini. Sehingga ditegaskan mereka harus memberikan kontribusi atau pertanggungjawaban, untuk membangun daerah Sulawesi Tenggara," jelasnya.

Karena anggaran APBD untuk Rumah Sakit Jantung itu hanya berkisar Rp 63 miliar untuk saat ini, dan dengan anggaran itu belum bisa memenuhi kebutuhan peralatan rumah sakit,  tentunya operasional Rumah Sakit Jantung itu belum bisa dilakukan.

"Anggarannya besar sekali, kalau hanya APBD saja itu tidak akan bisa. Kita contoh saja di RSUP Dr. Wahidin Makassar, itu pembangunannya dibantu oleh APBN. Dan itu yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, bagaimana bisa meyakinkan orang pusat, itu bisa memberikan bantuan untuk rumah sakit jantung," jelasnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Kendari: Andalusia Group Butuhkan Staff Store, Ini Kualifikasinya

Sementara itu, Direktur RSUD Bahteramas, Dr. Hasmudin mengatakan, dengan anggaran sekarang Rp 63 miliar, untuk peralatan kesehatan itu masih belum diketahui apa yang akan diadakan atau dibeli.

"Saat ini saya belum tahu apa yang akan diprioritaskan untuk peralatan kesehatan. Kita berharap sih, progres demi progres pembangunan Rumah Sakit Jantung bisa berjalan dengan baik. Karena ini akan sangat memberikan dampak baik terhadap daerah, terutama mengenai lapangan kerja, dan pendapatan daerah, itu akan sangat memberikan hal positif, ketika Rumah Sakit Jantung ini beroperasi," ujarnya. (A)

Penulis: Muhammad Ilwanto

Editor: Musdar

Baca Juga