Pengunjung Tosora Kopi Kendari Boleh Racik Sendiri, Awal Jualan Pakai Motor Tua Honda Super C800
R. Anugrah, telisik indonesia
Minggu, 01 Juni 2025
0 dilihat
Dari Honda Super C800 (kiri) keliling kota Kendari, lahirlah Tosora Kopi (kanan) dengan konsep tenang dan tradisional. Foto: Ist.
" Tosora Kopi hadir di Jalan Martandu, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, sebagai tempat nongkrong baru yang membawa konsep berbeda dari kedai kopi biasa di Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID – Tosora Kopi hadir di Jalan Martandu, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, sebagai tempat nongkrong baru yang membawa konsep berbeda dari kedai kopi biasa di Kendari.
Uniknya, pengunjung di sini bisa meracik kopi sendiri dengan peralatan yang disediakan, memberikan pengalaman yang lebih personal dan edukatif.
Awal perjalanan Tosora Kopi juga cukup unik, karena sebelum membuka kedai tetap, pemiliknya pernah menjajakan kopi keliling menggunakan motor tua Honda Super C800.
Kedai kopi berukuran 14x20 meter ini resmi dibuka pada 25 Februari 2025. Pemiliknya, Yusuf Idris Wilo, berasal dari Sengkang, Sulawesi Selatan, dan dikenal sebagai seorang penulis.
Dari pengalaman keliling menjual kopi dengan motor tua, Yusuf ingin menciptakan sebuah tempat yang menawarkan suasana tenang dan intim bagi para penikmat kopi yang ingin menikmati secangkir kopi tanpa keramaian berlebihan.
Baca Juga: Berlula, Ruang Nongkrong Kekinian Bernuansa Lokal jadi Magnet Anak Muda Konawe
Tosora Kopi sengaja menghindari konsep warkop kekinian yang biasanya dipenuhi musik live dan gimmick modern. Sebaliknya, kedai ini mengedepankan ketenangan dengan ruang terbuka bergaya joglo yang membawa kesan tradisional dan hangat.
Pelanggan akan langsung disambut dengan aroma kopi dan suasana teduh yang dikelilingi bunga-bunga yang dirawat rapi sejak masuk ke dalam kedai.
Bar kopi di Tosora sepenuhnya manual dan menggunakan teknik seduh tradisional. Yang menarik, pengunjung bisa mengambil alih bar dan meracik sendiri kopi favorit mereka lewat fasilitas take over bar.
Biji kopi yang disediakan beragam, mulai dari kopi lokal hingga kopi dari daerah seperti Jawa, Bali, Aceh, dan Sumatra. Barista juga memberikan edukasi langsung tentang proses dan jenis kopi kepada para pelanggan.
"Kami juga memberikan edukasi tentang kopi kepada pelanggan, agar mereka juga tau apa dan bagaimana kopi yang mereka nikmati itu," jelas Ammar, barista Tosora Kopi, saat ditemui telisik.id pada Minggu (1/6/2025).
Selain kopi, Tosora Kopi menyediakan ruang baca dan koleksi buku yang dijual untuk mendukung suasana yang damai dan mendidik.
Pengunjung biasanya datang untuk menikmati obrolan ringan atau membaca buku sambil menikmati minuman favorit tanpa gangguan suara musik.
Kebanyakan pengunjung berasal dari kalangan pekerja dan pebisnis yang mencari tempat santai setelah aktivitas harian.
Menu di Tosora Kopi cukup variatif dengan harga terjangkau mulai dari Rp 10.000-an. Salah satu menu favorit adalah Kaluku, es kopi dengan rasa kelapa bakar yang bisa disesuaikan tingkat kopinya sesuai permintaan pelanggan.
Baca Juga: Pindah Lokasi 200 Meter, Warkop Three Brother Tetap jadi Andalan Nongkrong Mahasiswa Kendari
Pelanggan tetap seperti Indra mengaku menikmati suasana dan kopi di sini.
"Saya senang ngopi di sini karena suasananya bagus," ujar Indra yang rutin mampir usai pulang kerja.
Pengunjung lain, Elan, menambahkan bahwa rasa kopinya cukup kuat dan sesuai selera.
"Kopinya juga enak. Kalau saya Vietnam Grip, kental," kata Elan.
Dengan memadukan nuansa tradisional, edukasi kopi, serta ruang yang tenang, Tosora Kopi bukan sekadar tempat minum kopi biasa.
Yusuf Idris Wilo ingin menjadikan tempat ini ruang bagi penikmat kopi untuk menemukan cerita dan makna di setiap gelas dan halaman buku yang mereka nikmati. (A)
Penulis: R. Anugrah
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS