Perusahaan Medis China Curi 4.000 Jenazah untuk Dibisniskan Implan Tulang

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 13 September 2024
0 dilihat
Perusahaan Medis China Curi 4.000 Jenazah untuk Dibisniskan Implan Tulang
Perusahaan China Shanxi Aorui Biomaterials diduga telah mencuri lebih dari 4.000 mayat dari krematorium dan laboratorium medis. Foto: Repro RMOL

" Sebuah perusahaan medis asal China, Shanxi Aorui Biomaterials, diduga terlibat dalam skandal pencurian mayat besar-besaran "

SICHUAN, TELISIK.ID - Sebuah perusahaan medis asal China, Shanxi Aorui Biomaterials, diduga terlibat dalam skandal pencurian mayat besar-besaran.

Lebih dari 4.000 jenazah dilaporkan dicuri dari krematorium dan laboratorium medis di berbagai provinsi di China, seperti Sichuan, Guangxi, dan Shandong.

Dugaan tersebut muncul setelah seorang pengacara kriminal merilis rincian kasus di media sosial, yang kemudian memicu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Tiga Negara Ini Penduduknya Paling Pelit Senyum, Dianggap Kebodohan dan Tidak Penting

Laporan dari South China Morning Post (SCMP) mengungkapkan bahwa perusahaan ini mencuri mayat dengan tujuan untuk mengolah tulang alogenik.

Tulang-tulang ini digunakan sebagai bahan cangkok gigi, terutama bagi pasien yang tidak memiliki kepadatan tulang yang cukup.

Biasanya, tulang untuk cangkok ini diambil dari pasien yang menjalani operasi, seperti penggantian pinggul, dengan izin dari pasien tersebut. Namun, dalam kasus ini, tulang diambil dari mayat secara ilegal.

Mengutip CNN Indonesia, Jumat (13/9/2024), perusahaan tersebut diduga membeli mayat-mayat ini dari pihak ilegal, lalu memotong anggota tubuh secara kasar agar mudah diangkut.

Proses ini tidak hanya meresahkan publik, tetapi juga menimbulkan kemarahan karena melibatkan perdagangan mayat yang tidak etis dan ilegal. Mayat-mayat tersebut kemudian diolah untuk dijadikan produk tulang yang digunakan dalam prosedur medis.

Baca Juga: Rekomendasi 10 Negara dengan Biaya Liburan Paling Murah per Malam

Perusahaan itu dilaporkan memperoleh keuntungan hingga 380 juta yuan dari hasil penjualan tulang. Keuntungan ini sebagian besar berasal dari cangkok gigi alogenik, yang kini menjadi sorotan karena metode perolehannya yang melanggar hukum.

Presiden perusahaan Beijing Yongzhe Law Firm, Yi Shenghua, mengonfirmasi bahwa polisi di Taiyuan sedang menyelidiki kasus ini. Penyidik juga telah menyita lebih dari 18 ton tulang serta lebih dari 34.000 produk setengah jadi dan produk jadi yang diduga diolah dari mayat-mayat tersebut.

Penyelidikan masih terus berlangsung, dan juru bicara kejaksaan Taiyuan menyatakan bahwa kasus ini cukup rumit dan memerlukan waktu lebih lama untuk diselesaikan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga