Peserta Seleksi PPPK Guru di Konawe Dikenakan Rp 30 Ribu untuk Swab Antigen

Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Minggu, 12 September 2021
0 dilihat
Peserta Seleksi PPPK Guru di Konawe Dikenakan Rp 30 Ribu untuk Swab Antigen
Terlihat beberapa peserta saat melakukan swab antigen. Foto: Ist.

" surat dari Kemenkes itu juga tidak menyebut pemeriksaanya gratis, kementerian menyediakan RDT antigennya dan Dinkes diminta untuk memfasilitasi "

KONAWE, TELISIK.ID - Masa tes untuk perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) tenaga guru honorer di Konawe akan mulai dilaksanakan besok, Senin, (13/9/2021).

Sebagai salah satu syarat tes yakni, dilakukan swab antigen kepada semua peserta.

Beberapa daerah di Indonesia menggratiskan swab antigen kepada calon peserta PPPK, berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Nomor: SR.04.01/ll/2309/2021 tentang pemberitahuan fasilitas tes antigen dan vaksinasi COVID-19 pada peserta seleksi guru PPPK.

Namun, beda halnya terjadi di Konawe, melalui Forum guru gonorer atau FHK2-PGRI Kabupaten Konawe menarik dana Rp 30 ribu kepada peserta seleksi dengan alasan untuk pelayanan terbaik saat swab antigen.

Ketua FHK2-PGRI Kabupaten Konawe, Haspian, S.Pd menjelaskan, penarikan biaya tersebut adalah hasil keputusan dari forum guru untuk pelayanan yang terbaik atau biaya operasional petugas tenaga kesehatan.

Menurutnya, peserta menyetor biaya di masing-masing Koordinator Kecamatan (Korcam) FHK2-PGRI dan selanjutnya akan dikumpulkan ke ketua forum.

"Ini inisiatif kita, karena menginginkan pelayanan yang terbaik. Kalau kita ingin dilayani maka kita harus bayar orang. Hari ini tidak ada yang gratis, ini pribadi kami, untuk memperlancar saja," kata Haspian melalui sambungan telepon, Sabtu (11/9/2021).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Konawe, drg. Mawar Taligana, membenarkan hal tersebut.

Ia menyebut, hal tersebut merupakan  inisiatif dari forum guru. Pasalnya, hingga saat ini alat untuk swab antigen tidak ada didistribusikan dari pusat ke kabupaten.

"Itu inisiatif mereka, jadi alat RDT yang disiapkan khusus untuk tes PPPK itu tidak ada dari pusat. Kebetulan ada stok jadi kami bisa bantu mereka," tandasnya.

Ia menerangkan, surat dari Kemenkes itu juga tidak menyebut pemeriksaanya gratis, kementerian menyediakan RDT antigennya dan Dinkes diminta untuk memfasilitasi.

"Kalau ini (surat kemenkes) yang jadi pedoman kami, berarti tidak bisa kami lakukan RDT antigen karena barangnya belum ada kabarnya, sementara mereka sudah mau tes hari Senin. Makanya kami hanya niat membantu mereka dari pada mereka pergi RDT mandiri," terang drg. Mawar.

Baca Juga: Hari Ini, Peserta Seleksi PPPK Guru di Muna Mulai Dirapid Antigen

Baca Juga: Ombudsman Sultra Dukung Pembangunan Mal Pelayanan Publik di Konawe

Sementara itu, Kadis Diknas Konawe, Dr. Suriyadi mengaku, pihak forum telah berkoordinasi dengan Diknas, ia menyarankan agar tetap digratiskan.

"Jadi forum guru menginisiasi hal ini sebagai bentuk biaya operasional Nakes," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Konawe, Ferdinand Sapan, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp mengaku baru mengetahui hal tersebut.  

"Sy tdk tahu ttg itu, coba ditanyakan k kadis kesehatan atau kadis pendidikan," tulisnya.

Ia mengimbau, agar pelaksanaan tes swab harus dilaksanakan berdasarkan standar Kemenkes, termasuk jika terkait biaya yang ditimbulkan harus berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

"Idealx seperti itu (sesuai surat Kemenkes)," singkatnya. (A)

Reporter: Muh. Surya Putra

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga