Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Bombana, Pelaku Dendam Sejak Setahun Lalu

Hir Abrianto, telisik indonesia
Selasa, 13 April 2021
0 dilihat
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan di Bombana, Pelaku Dendam Sejak Setahun Lalu
AS, pelaku penganiayaan yang saat ini mendekam di Rutan Polres Bombana. Foto: Hir/Telisik

" Dari hasil BAP, AS melakukan tindakannya tersebut karena masih sakit hati terhadap WH. "

BOMBANA, TELISIK.ID - Tindak pidana kekerasan menggunakan senjata tajam terjadi di Bombana pada Jumat (9/4/2021) lalu.

Polisi berhasil mengungkap motif pelaku sehingga tega menganiaya rekannya sendiri hingga tewas, saat asyik main game online.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (9/4/2021) malam, sekitar pukul 18.45. Wita, di Desa Tontonunu, Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana.

Penganiayaan yang dilakukan oleh AS (25) terhadap rekannya WH, bukan tanpa alasan.

Kasat Reskrim Polres Bombana, AKP Laode Asrun melalui Kanit Reskrim Polsek Poleang, Bripka Abdul Asis Aspar, menerangkan, pelaku melakukan tindakan sadis dengan memarangi rekannya hingga tewas, akibat dendam dan sakit hati yang telah dipendamnya selama setahun ini.

"Dari hasil BAP, AS melakukan tindakannya tersebut karena masih sakit hati terhadap WH," ujar Bripka Abdul Asis Aspar kepada Telisik.id, Selasa (13/4/2021).

AS dan WH berteman akrab selama bertahun-tahun. Suatu waktu, AS buang hajat. Usai buang hajat, ia tidak menemukan pakaiannya beserta sejumlah uang tunai dan handphone miliknya.

Baca juga: Seorang Dosen Paksa Istri Berhubungan Seks dengan Pria Lain

Hilangnya barang miliknya itu diduga dilakukan oleh WH karena berdasarkan penjelasan pelaku, hanya mereka berdua yang ada di tempat itu.

"Pengakuan AS bahwa dia terpaksa pulang dengan telanjang dengan rasa malu yang ditanggungnya. Mulai sejak itu dia menyimpan dendam," sambungnya.

WH tewas di tangan AS setalah mendapatkan serangan berkali-kali dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.

Dijelaskan, sebelum melakukan aksinya, pada sore hari pelaku mengkonsumsi minuman keras tradisional (kameko) di kediamannya.

Kemudian ia pergi membeli rokok dan mi instan di kios milik Asraria, karena perutnya keroncongan.

"Di kios itu mereka bertemu. Karena ini pelaku dasarnya sering membawa parang kemana-dimana dia pergi, maka dia langsung mengeluarkan parang dari sarungnya lalu melakukan penyerangan," pungkasnya.

Setelah itu pelaku langsung meninggalkan TKP dan melaporkan tindakannya kepada kepala desa. Saat ini, kasus masih pengembangan lebih lanjut, sementara pelaku telah diamankan di Polres Bombana. (B)

Reporter: Hir Abrianto

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga