Prabowo Pangkas 1.000 Perusahaan Plat Merah BUMN jadi 200, Ini Alasannya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 16 Oktober 2025
0 dilihat
Presiden Prabowo Subianto berencana memangkas jumlah BUMN dari 1.000 menjadi 200 perusahaan. Foto: Instagram@prabowo
" Presiden Prabowo Subianto menegaskan langkah besar dalam merampingkan struktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia "

JAKARTA, TELISIK.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan langkah besar dalam merampingkan struktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Ia mengungkapkan rencana untuk memangkas jumlah perusahaan pelat merah dari sekitar 1.000 menjadi sekitar 200 perusahaan saja, dalam upaya meningkatkan efisiensi dan tata kelola yang lebih profesional.
Dalam dialog bersama CEO Forbes, Steve Forbes, di ajang Forbes Global CEO Conference 2025 di The St. Regis, Jakarta, Prabowo mengatakan bahwa arahan sudah diberikan kepada CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, untuk melakukan rasionalisasi besar-besaran terhadap seluruh perusahaan BUMN.
“Jadi saya sudah memberikan arahan kepada CEO Danantara untuk merasionalisasi semua. Kurangi jumlah BUMN dari sekitar 1.000 menjadi angka yang lebih rasional, mungkin sekitar 200, 230, atau 240,” ujar Prabowo dalam sesi dialog tersebut, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga: Duit Jumbo MBG Tak Terserap Maksimal di 2025, BGN Kembalikan Rp 70 Triliun ke Presiden Prabowo
Prabowo juga menekankan pentingnya BUMN dikelola dengan standar internasional agar dapat bersaing di kancah global. Ia memerintahkan agar manajemen BUMN dibentuk dari talenta terbaik, termasuk membuka peluang bagi ekspatriat untuk memimpin perusahaan pelat merah di Indonesia.
“Sekarang ekspatriat, orang non Indonesia bisa memimpin BUMN kita. Jadi saya sangat antusias. Tapi kadang-kadang seperti yang ada tahu, ada semacam disconnect antara pelaku ekonomi dan pelaku politik,” kata Prabowo.
Langkah pemangkasan ini juga didukung dengan kebijakan lain yang telah dijalankan pemerintah sebelumnya, seperti penghapusan tantiem pejabat dan pengurangan jumlah komisaris di perusahaan pelat merah.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa efisiensi struktur manajemen BUMN ini mampu menghemat dana hingga 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,28 triliun setiap tahun.
“Jadi kita memiliki 1.000 perusahaan, katakanlah setiap perusahaan punya lima komisaris, jika dikali 1.000 maka ada lima ribu komisaris. Tapi kita menghemat setiap tahun itu 500 juta dolar AS hanya dengan melakukan ini,” ungkap Rosan.
Baca Juga: Utang Pemerintah Terbaru Rp 9.138 Triliun Setara 39 Persen PDB, Diklaim Menkeu Purbaya Belum Goyang
Ia menambahkan, sebelum adanya pemangkasan jumlah komisaris, satu perusahaan bahkan bisa memiliki hingga belasan orang dalam jajaran pengawas.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya berorientasi pada penghematan, tetapi juga menciptakan tata kelola yang lebih adil dan efisien.
“Semua BUMN harus berjalan sebagai perusahaan dengan tata kelola yang baik, transparan, dan juga bertanggung jawab. Jadi saya melihat dewan komisaris, yang bukan benar-benar direktur, di dalam perusahaan mereka punya 12, 13, bahkan 14 komisaris,” jelas Rosan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS