Presiden Palestina Mahmoud Akbar Dituduh Pro Israel, Benarkah?

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Selasa, 31 Oktober 2023
0 dilihat
Presiden Palestina Mahmoud Akbar Dituduh Pro Israel, Benarkah?
Presiden Palestina, Mahmoud Akbar, disorot di tengah serangan yang sedang dilancarkan Israel terhadap rakyatnya. Mahmoud menerima banyak kritik bahkan dituding sebagai pro Israel. Foto: Repro Aa.com.tr

" Mahmoud Abbas dituding pro Israel oleh Hamas dan Jihad Islam gegara keterlibatannya dalam negosiasi rahasia yang menghasilkan Perjanjian Oslo pada 1993 "

GAZA, TELISIK.ID – Presiden Palestina, Mahmoud Akbar, saat ini disorot di tengah genosida yang sedang dilancarkan Israel terhadap rakyatnya. Mahmoud menerima banyak kritik bahkan dituding sebagai pro Israel.

Dilansir dari Insertlive.com, Mahmoud Abbas dituding pro Israel oleh Hamas dan Jihad Islam gegara keterlibatannya dalam negosiasi rahasia yang menghasilkan Perjanjian Oslo pada 1993. Ia disebut sebagai penghianat dan kolaborator dengan Israel.

Tudingan itu didasari karena Mahmoud Abbas bersedia berunding dengan negara yang dianggap sebagai panjajah dan penindas. Lalu, benarkan Mahmoud Abbas pro Israel dan menghianati Palestina?

Mahmoud Abbas selama ini dikenal konsisten dengan perjuangan pembebasan Palestina. Ia bahkan mengecam sikap empat negara Arab, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko yang menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel pada 2020 lalu.

Perjanjian itu dianggap Mahmoud Abbas sebagai penghianatan pada Palestina dan pelanggaran terhadap inisiatif perdamaian Arab tahun 2002. Mahmoud Abbas baru-baru ini juga menyerukan pembebasan Palestina dalam pertemuan Komite Eksekutif PLO.

Baca Juga: Korban Tewas di Palestina Tembus 7.326 Orang, Termasuk Jurnalis

"Ini adalah tindakan penghancuran yang biadab. Bagaimana mungkin dunia tetap diam atas pembantaian ini?" kata Abbas, dikutip dari Aljazeera, Minggu (29/10/2023).

Sikap Mahmoud Abbas yang konsisten menyuarakan perdamaian ini pun membuat dugaan pro Israel yang ditujukan padanya seolah lenyap. Mahmoud Abbas justru tampak vokal sebagai anti-Israel. Sementara itu, Majelis Umum PBB sudah menyetujui resolusi yang mengupayakan gencatan senjata untuk kemanusiaan segera di Gaza.

Ada 120 suara anggota yang mendukung gencatan senjata ini, 45 suara abstain, dan 14 suara menolak. Anggota yang menolak di antaranya ada Israel dan Amerika Serikat. Namun, Israel tampaknya enggan melaksanakan gencatan senjata. Hal ini tersirat dari pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menegaskan bahwa perang di Gaza akan berlangsung lama dan sulit.

Baca Juga: Update Terkini Israel dan Palestina di Gaza

"Perang di dalam Gaza akan berlangsung lama. Ini adalah perang kemerdekaan kedua kami. Kami akan menyelamatkan negara kami," kata Netanyahu dikutip dari CNN.

"Para pejuang heroik kami memiliki satu tujuan: Untuk menghancurkan musuh ini dan memastikan keberadaan negara kami. Tidak akan pernah lagi. 'Tidak akan pernah lagi,' sekarang," lanjut Netanyahu.

Dikutip dari Radarjogja.jawapos.com, Mahmoud Abbas lahir pada 6 Maret 1935 di Safet, sebuah kota di utara Israel yang dulunya bernama Palestina. Pada 9 Januari 2005 ia terpilih sebagai Presiden Otoritas Nasional Palestina dan menjabat sebagai Presiden Palestina sejak 8 Mei 2005 hingga saat ini. Pada Januari 2005, Abbas terpilih sebagai Presiden Palestina dengan mendapat 62 persen suara. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga