Gunung Alpen Mencair, Perbatasan Italia dan Swiss Bergeser

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Selasa, 25 Oktober 2022
0 dilihat
Gunung Alpen Mencair, Perbatasan Italia dan Swiss Bergeser
Mencairnya Gunung Alpen membuat perbatasan Swiss dan Italia bergeser. Foto: Repro Welfare.id

" Pencairan gletser tidak hanya berpengaruh terhadap iklim, namun juga bagi politik. Pencairan ini membuat adanya pergeseran perbatasan antara Italia dan Swiss "

BERN, TELISIK.ID - Perubahan iklim mengakibatkan kenaikan temperatur yang menyergap benua Eropa, salah satunya terjadi di Pegunungan Alpen. Pegunungan Alpen adalah pegunungan besar di Eropa yang membentang dari Austria dan Slovenia di timur, melalui Italia, Swiss, Liechtenstein, dan Jerman, sampai ke Prancis di barat.

Dikutip dari Sindonews.com, Pegunungan Alpen pada 2022 telah kehilangan rata-rata 6,2 persen lapisan gletser, padahal 19 tahun lalu ketika kehilangan 2 persen saja sudah masuk kategori ekstrem.

Profesor Ilmu Sungai dan Ketahanan Iklim, Universitas Salford, Neil Entwistle mengatakan bahwa musim semi sangat keras karena pola cuaca atmosfer alami membawa debu sahara ke Eropa dan menyelimuti lanskap Alpen.

Diketahui debu menyerap lebih banyak energi matahari daripada salju (yang berwarna putih dan lebih memantulkan cahaya), dan membuat salju sekarang berwarna jingga mencair lebih cepat dari sebelumnya.

Entwistle menambahkan, kondisi ini diperburuk dengan gelombang panas besar, bahkan beberapa bagian Inggris mencapai 40 derajat celcius untuk pertama kalinya. Desa Zermatt, yang bebas mobil di Swiss, mencatat suhu hingga 33 derajat celcius meskipun berada 1.620 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Mau Nonton Piala Dunia 2022? Ini Harga Penginapan di Qatar

“Terakhir kali gletser mengalami musim pencairan yang ekstrem adalah pada tahun 2003 ketika suhu sangat tinggi di seluruh Eropa, dan gelombang panas menewaskan sedikitnya 30.000 orang. Pada tahun itu rata-rata 3,8 persen es gletser mencair di seluruh Swiss,” katanya.

Melansir Republika.co.id, pencairan gletser ini tidak hanya berpengaruh terhadap iklim, namun juga bagi politik. Pencairan ini membuat adanya pergeseran perbatasan antara Italia dan Swiss.

Rifugio Guide del Cervino sebuah tempat perlindungan bagi pengunjung yang berada di sebelah puncak Testa Grigia setinggi 3.480 meter, telah merayap menuju daerah aliran sungai saat gletser telah surut.

Sebanyak 40 tempat tidur perlindungan dan meja kayu panjang yang berada di wilayah Italia ketika dibangun pada 1984. Namun, sebagian besar kamar pondok termasuk restoran dan dua pertiga tempat tidurnya, sekarang terletak di Swiss Selatan.

Baca Juga: Cerita Unik Jason Padgett, Mendadak Jadi Jenius Matematika Usai Alami Gegar Otak

Negosiasi perbatasan Italia dan Swiss pada tingkat diplomatik dimulai pada 2018, tetapi tidak akan dipublikasikan sampai pemerintah Swiss memberikan persetujuannya, yang tidak akan terjadi hingga 2023.

“Kami sepakat untuk membagi perbedaannya,” kata Alain Wicht, kepala perbatasan resmi di badan pemetaan nasional Swiss.

Menurut Wicht, perubahan ini sering terjadi dan biasanya diselesaikan dengan membandingkan pembacaan surveyor dari negara tetangga tanpa melibatkan politik. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali 

Artikel Terkait
Baca Juga