Relasi Seks dan Kecerdasan
Abd. Rasyid Masri, telisik indonesia
Sabtu, 18 Desember 2021
0 dilihat
Ketgam Prof. Abd. Rasyid Masri, Akademisi dan Pebisnis. Foto: Ist.
" awal dalam coretan kali ini, apakah mitos atau fakta bahwa ada relasi kecerdasan otak seseorang manusia dan tingkat seksualitas yang dimiliki "
Oleh: Prof. Abd. Rasyid Masri
Akademisi dan Pebisnis
PERTANYAAN awal dalam coretan kali ini, apakah mitos atau fakta bahwa ada relasi kecerdasan otak seseorang manusia dan tingkat seksualitas yang dimiliki?
Apakah betul semakin cerdas seseorang semakin tinggi nafsu birahi seksnya? Jawabannya membutuhkan analis riset khusus yang bisa menjawab kebenaran pertayaan tersebut.
Kita serahkan kepada publik yang menjawabnya. Pertayaan ini dihadirkan karena seminggu yang lalu viral banyak kasus pelecehan dan kejahatan seksual di kalangan terdidik dan cerdik pandai. Yang paling fenomenal kasus pelecehan seks atau perkosaan 12 santri oleh ustad Herry Wirawan asal Garut, Jawa Barat, yang begitu viral dan menghentak jagat maya.
Baca Juga: Digitalisasi UMKM Solusi di Tengah Pandemi
Kasus viralnya pelecehan seks 12 santri berhasil mengaduk aduk emosi nalar publik dan mengundang perdebatan di dunia maya. Sebab kasus tersebut berhasil membangun image negatif, karena menyenggol simbol-simbol pendidikan Islam. Sebut saja pesantren atau apapun namanya lembaga tersebut, yang pasti lembaga pendidikan.
Pelecehan seks belakangan ini ramai di kalangan kaum terdidik yang berkecimpung di lembaga pendidikan. Bukan hanya di tingkat pesantren atau lembaga sekolah menengah pertama dan SMA atau sederajat, tapi lebih paradoks di lingkungan perguruan tinggi berbagai universitas, untuk tidak menyebut kampusnya.
Berbagai kejadian kekerasan seks di lingkungan kampus dibenarkan oleh Prof. Dr. Nizam, yang pernah memberikan pengakuan bahwa selama ini hampir setiap minggu mendapatkan laporan dari rektor dan dosen di banyak universitas. Belum lagi yang tersembunyi dan disembunyikan karena tak mau melapor. Banyak tentunya korban pelecehan dan kekerasan seks mengalami trauma yang tak berujung.
Baca Juga: Agama dan Resolusi Konflik
Ada apa dunia pendidikan Indonesia hari ini? Apa yang salah? Apa yang bergeser, kenapa banyak pelecehan seks dilakukan oleh orang-orang terdidik yang cerdas yang mestinya mengajarkan integritas dan moralitas.
Pertayaan tersebut menjadi tugas kita semua untuk menjawabnya. Tentu masyarakat tidak perlu risau dan takut, memasukan anaknya di pesantren atau lembaga pendidikan Islam lainnya. Sebab peristiwa berbagai kejadian yang menimpa dunia pendidikan hari ini hanyalah bersifat kasuistik.
Masyarakat tak boleh menggeneralisir setiap kasus. Masih banyak di luar sana pesantren dan universitas yang baik, amanah dan teruji keunggulannya, dalam menghasilkan sumber daya anak didik yang unggul dan terhormat. (*)