Ridwan Bae Heran Angka Stunting di Muna Barat Capai 63 Kasus

Putri Wulandari, telisik indonesia
Rabu, 08 Februari 2023
0 dilihat
Ridwan Bae Heran Angka Stunting di Muna Barat Capai 63 Kasus
Proses profilling yang dilakukan pemerintah daerah dan pihak puskesmas terhadap anak yang tercatat dalam SSGI. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Stunting di Muna Barat mencapai 63 kasus, membuat sosok Ridwan Bae heran dengan pencapaian pada angka tersebut serta meminta pemerintah daerah lakukan langkah konkret "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Stunting di Muna Barat mencapai 63 kasus, membuat sosok Ridwan Bae heran dengan pencapaian pada angka tersebut serta meminta pemerintah daerah lakukan langkah konkret.

Data validasi sementara terkait stunting di Muna Barat berjumlah 63 kasus telah tergolong dengan kasus dan status stunting di dalamnya, sementara pada data hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) yaitu 31,7 persen dengan mengambil sampel pada 52 desa per 10 kartu keluarga yakni mencapai 520 orang.

Untuk itu, anggota DPR RI Ridwan Bae heran dengan posisi Muna Barat mencapai kasus stunting hingga 63 kasus, artinya di daerah itu masih banyak masyarakat mengalami kekurangan gizi.

Baca Juga: Tukang Ojek dan Nelayan Muna Barat Akan Nikmati BLT BBM

Pasalnya Muna Barat merupakan daerah yang subur akan kekayaan alam, misalnya padi, umbi-umbian, jagung, serta jenis makanan yang dapat diolah mengandung banyak gizi, bahkan potensi lautnya terbilang memadai.

"Kok Muna Barat masih kurang gizi masyarakatnya, heran saya, Muna Barat saya tahu udaranya bagus, tingkat kesuburan lahannya banyak, sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat kita," ungkap mantan Bupati Muna itu, Rabu (8/2/2023).

Dengan angka 63 kasus stunting itu, anggota DPR RI Asal Muna itu mengatakan kemungkinan akan mengalami pertambahan jumlah kasus, sehingga ia meminta agar pemerintah daerah fokus dalam penanganan stunting dengan melakukan langkah konkret.

"Tolong bupatinya harus diperhatikan terkait ini, dianggarkanlah di APBD terkait perbaikan gizi dan kesehatan anak, bila perlu gizi orang tua," pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan beberapa langkah konkret dalam menangani angka stunting, hingga nantinya dapat mencapai 0 persen serta tidak ada lagi penambahan angka kasus stunting.

"Kita sebelumnya memprofilling dulu data SSGI ini dengan melakukan kunjungan langsung dari rumah ke rumah yang tercatat sebagai kurang gizi," ungkap Bahri.

Untuk kepala desa dan pihak puskesmas telah diberi tugas untuk mengintervensi stunting yang ada di Muna Barat, dalam pembagiannya kepala desa intervensi secara sensitif dengan turun langsung melihat kondisi rumah masyarakat yang tercatat sebagai stunting yang ditekankan jamban, sanitasi dan keadaan rumah.

Sementara untuk pihak puskesmas, akan mengintevensi secara spesifik, yaitu dengan melihat pada gadis remaja, menikah, hamil, dan masa melahirkan terkait dengan status stunting atau orang tergolong pendek dan kasus stunting atau orang tergolong stunting akut.

Baca Juga: Stunting di Muna Barat Tercatat 63 Kasus

Tak hanya itu, pemerintah daerah juga akan menyiapkan makanan bergizi tambahan dengan memberikan asupan kepada sejumlah yang tergolong stunting dengan memberikan asupan berupa makanan mengandung protein hewani dan makanan mengandung protein nabati.

"Saya akan menyiapkan dari APBD akan menggeser uang kurang lebih Rp 300 juta untuk penanganan stunting," ujarnya.

Selanjutnya pemerintah daerah juga membagi para OPD untuk membentuk bapak asuh stunting pada tiap wilayah yang tercatat stunting tersebut, serta terkait intervensi sensitif pemerintah juga akan lakukan program bedah rumah bagi warga tercatat stunting.

"Termasuk membangun mandi cuci kakus (MCK) dan menyiapkan sanitasi," tutupnya.(B)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga