Bocah Kelas 1 SD di Buton Dirundung, Dipaksa Minum Air Seni Senior

Febriyani, telisik indonesia
Selasa, 03 Oktober 2023
0 dilihat
Bocah Kelas 1 SD di Buton Dirundung, Dipaksa Minum Air Seni Senior
Bocah yang mengalami perundungan oleh seniornya, dipaksa minum air seni. Foto: Ist.

" Seorang murid kelas 1 sekolah dasar (SD) di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mengalami perundungan oleh 4 kakak kelasnya. Korban dipaksa minum air seni dari kakak kelasnya dan diancam akan dipukuli jika tidak menurut "

BUTON, TELISIK.ID - Seorang murid kelas 1 sekolah dasar (SD) di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mengalami perundungan oleh 4 kakak kelasnya. Korban dipaksa minum air seni dari kakak kelasnya dan diancam akan dipukuli jika tidak menurut.

Menurut orang tua korban, Fransiska Leda (29), peristiwa perundungan itu terjadi pada Rabu (27/9/2023). Ia mendapat laporan dari bibi korban yang melihat langsung kejadian tersebut. Saat itu anaknya berinisial PR yang masih duduk di kelas 1 SD, tengah bermain bersama teman sebayanya tak jauh dari rumah mereka.

Namun tiba-tiba empat bocah yang lebih tua menghampiri korban sambil minum es yang dibungkus plastik. Setelah minumannya habis, kemudian dua pelaku mengisi kantung bekas es dengan air seni mereka.

Baca Juga: Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Penusukan Mata Murid SD di Buton Selatan

"Waktu itu dia bermain sama temannya, datang pelaku mereka habis minum es pipet, dua orang kencing isi di kantung es tadi, baru dia suruh temannya anaku minum tapi dia langsung lari, tinggal anakku yang disuruh minum. Tapi anakku tidak mau, dia dipaksa diancam kalau tidak minum dia dipukul, akhirnya anakku dia minum sedikit langsung muntah habis itu mereka tertawa," ungkap Fransiska ditemui di rumahnya di Kecamatan Pasarwajo, Selasa (3/10/2023).

Ia menambahkan, setelah mengetahui kejadian tersebut. Ia langsung mendatangi rumah salah satu pelaku hingga sempat terjadi adu mulut karena menurut ibu korban, salah satu ibu pelaku tidak terima anaknya disalahkan. Sementara orang tua tiga pelaku lainnya sudah mengakui kesalahan anaknya dan meminta maaf kepada keluarga korban.

"Anakmu itu yang salah bukan anakku," kata Fransiska menirukan ucapakan salah satu ibu pelaku yang masih tetangganya sendiri. Hal itu sangat disayangkan keluarga korban, terlebih lagi korban saat ini enggan ke sekolah karena malu dan takut dibuli oleh teman-teman sekolahnya.

"Sejak hari itu anak saya ini tidak berani lagi ke sekolah, dia takut diolok-olok sama teman sekolahnya," keluhnya.

Menurut bibi korban, Ayu, kasus perundungan itu telah dilaporkan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan Dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Buton dan kepala desa setempat.

"Rencananya akan diadakan pertemuan antara keluarga korban dan pelaku di kantor desa yang didampingi UPTD PPA Buton untuk mencari penyelesaian kasus perundungan ini," tutur Ayu.

Sementara paman korban, Florentinus (43), juga menyayangkan sikap salah satu orang tua pelaku yang dinilai tidak memiliki itikad baik untuk meminta maaf, bahkan menyalahkan korban, oleh karena itu dirinya meminta kasus itu diselesaikan sesuai hukum yang berlaku.

Baca Juga: Nelayan Buton Selatan Hilang saat Cek Bubu di Perairan Siompu Barat

"Malah korban yang dianggap salah, jadi kami berharap kasus ini diselesaikan sesuai hukum yang berlaku," tegas Florentinus.

Kepala UPTD PPA Buton, Suriati, membenarkan adanya laporan kasus perundungan tersebut ke PPA, olehnya itu pihaknya akan melakukan pendampingan kepada korban maupun pelaku yang sama-sama masih di bawah umur. Suriati juga menambahkan, UPTD PPA Buton akan melakukan pendampingan untuk pemulihan korban dari traumanya akibat pengaruh perundungan tersebut.

"Memang informasi dari keluarga korban, ada orang tua salah satu pelaku yang belum beritikad baik meminta maaf, namun kami akan menemui orang tua para pelaku untuk meminta keterangan mereka agar informasinya tidak sepihak saja yang kami dengar," ucap Suritati. (A)

Penulis: Febriyani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga