Satu Petenis Meja Mundur dari PON XXI Aceh - Sumut karena Biaya, PTMSI Sulawesi Tenggara: Tak Masalah
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 05 September 2024
0 dilihat
Seorang atlet cabang olahraga (cabor) tenis meja Sulawesi Tenggara memilih mengundurkan diri. Foto: Ist
" Atlet tenis meja Sulawesi Tenggara, Rahedin Suwo, yang sempat dipanggil untuk memperkuat kontingen di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara (Sumut), menyatakan mundur "
KENDARI, TELISIK.ID - Atlet tenis meja Sulawesi Tenggara, Rahedin Suwo, yang sempat dipanggil untuk memperkuat kontingen di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara (Sumut), menyatakan mundur.
Pengunduran diri Rahedin dengan alasan hanya tiga petenis meja yang diberangkatkan dari empat atlet yang sebelumnya dinyatakan lolos dari Kualifikasi PON XXI.
“Tiga atlet yang diberangkatkan itu masing-masing dua atlet dibiayai oleh Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sultra dan satu lagi ditanggung oleh KONI Sultra,” ungkap Rahedin, Kamis (5/9/2024).
Rahedin juga menceritakan, awalnya Sultra menempati urutan ke-15 dan tidak masuk kuota 14 besar hasil Pra PON XXI. Namun, karena satu daerah mungundurkan diri sehingga secara otomatis Sultra dinyatakan lolos kuota.
Baca Juga: 30 Nama Nominasi Ballon d'Or 2024, Messi dan Ronaldo Tak Masuk Daftar
Rahedin mengatakan bahwa sejak Pra PON XXI terdapat empat atlet yang mempersiapkan diri.
“Seharusnya yang berangkat itu empat (atlet) karena kan kita tim atau regu. (Tapi) Total yang berangkat (hanya) tiga orang,” kata Rahedin.
Rahedin mengaku sempat dihubungi oleh pengurus PTMSI untuk mengikuti PON. Namun, mengetahui hanya tiga petenis meja yang dibiayai untuk berangkat sehingga ia lebih mendorong juniornya untuk diberangkatkan dan dirinya memilih mundur.
“Saya dihubungi pertama untuk mengisi kuota ketiga itu, berarti ada Junior saya yang harus ditendang dari tim dan saya kan pernah posisi sebagai junior jadi saya paham psikologi junior semangatnya ingin ikut sangat tinggi. Kalau saya ego untuk ikut kasihan mereka masih muda, saya sampaikan kepada PTMSI dan menyatakan mundur,” tuturnya.
Rahedian menyatakan turut prihatin dengan kondisi ini, meski dia mendorong petenis meja junior yang diberangkatkan ke PON XXI.
“Apalagi PTMSI sampaikan tidak dikasih uang saku dan tidak dikasih perlengkapan. Yang dibiayai selama PON yaitu tiket pesawat, transportasi, penginapan, dan makanan selama 15 hari di sana,” beber Rahedian.
Baca Juga: Kabar Baik, Maarten Paes Resmi Perkuat Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi
Sekretaris Umum PTMSI Sultra, Andi Budihard, yang dikonfirmasi terkait masalah ini, mengakui hanya membiayai dua petenis meja dan satu atlet lainnya dibiayai oleh KONI Sultra untuk tampil di PON XXI.
“Pertimbangannya tiga orang sudah cukup untuk regu dan juga tunggal,” kata Budi.
Mengenai para atlet yang tidak difasilitasi perlengkapan pertandingan, Budi pun tak mempermasalahkannya. Begitu juga adanya atlet yang mundur karena persoalan tersebut.
“Iya memang peralatan tidak diberikan sama KONI tapi sudah dibicarakan di awal,” ujarnya
Sementara terkait uang saku, Budi memastikan para atlet tenis meja yang akan berlaga di PON Aceh - Sumut akan diberikan haknya. Namun Budi tak merinci lebih jauh terkait hal tersebut.
Seperti diketahui, Pemprov Sultra telah mengalokasikan dana hibah yang diperuntukkan untuk anggaran PON XXI Aceh - Sumut 2024 senilai Rp 7,4 miliar. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS