" Jam 3 sore sudah mulai keluar rumah untuk berjualan. Ya, keliling gang saja."
KENDARI, TELISIK.ID - Agus (46), seorang pedagang keliling kue tradisional Putu sudah lama melakoni pekerjaannya.
Sehari-harinya, dengan mengayuh sepeda ontel, Agus menjajaki setiap gang yang ada di Kota Kendari untuk berjualan Kue Putu.
Agus mengaku, sudah melakoni pekerjaannya itu sejak tahun 1992 di tanah Jawa, dimana Kue Putu memang merupakan makanan tradisional khas Jawa Timur.
Sementara di Kota Kendari, ia mencoba peruntungannya sudah sejak dua tahun silam lamanya.
Ia juga mengaku telah keliling daerah berjualan Kue Putu, mulai dari Kota Bogor, Jakarta, Pekan Baru bahkan sampai ke Kalimantan.
Baca juga: Buruan, BPUM UMKM Sudah Cair, Ini Cara Ceknya
Pria dengan tiga orang anak itu mengaku, setiap harinya keluar rumah untuk berjualan sejak pukul 15.00 dan pulang pada pukul 21.00 Wita.
"Jam 3 sore sudah mulai keluar rumah untuk berjualan. Ya, keliling gang saja," paparnya saat ditemui sedang mangkal di wilayah Anduonohu, Rabu (7/4/2021).
Ia juga mengaku, hasil dari penjualan Kue Putu miliknya hanya mampu menghidupi kelangsungan keluarganya di kampung halaman.
Kue Putu yang dijualnya pun terbilang murah, yakni hanya Rp 5 ribu saja per bungkus, tergantung banyaknya pesanan dari pelanggan.
"Istri dan tiga anak saya kan ada di Jawa. Jadi di Kendari ini saya tinggal sendiri," jelasnya.
Kue Putu sendiri dimasak dengan menggunakan potongan bambu yang ditaruh di atas alat masak yang diberi lubang kecil. Lubang itulah yang jadi media untuk memasak Kue Putu. (B)
Reporter: Kardin
Editor: Fitrah Nugraha
PESAN REDAKSIJurnalis telisik.id dilengkapi tanda pengenal saat meliput. Demi menjaga independensi diharapkan tidak memberikan sesuatu kepada jurnalis telisik.id saat menjalankan tugas jurnalistik. telisik.id melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.