Soal Kursi Ketua DPD Gerindra Sultra, Pengamat: DPP Harus Bijak

Rahmat Tunny, telisik indonesia
Rabu, 08 April 2020
0 dilihat
Soal Kursi Ketua DPD Gerindra Sultra, Pengamat: DPP Harus Bijak
Pengamat politik, Emrus Sihombing. Foto: Istimewa

" Saya menyarankan kepada Gerindra bijaklah dalam memutuskan ini, karena keputusan yang diambil tetap bijak, organisasi kan bisa berjalan dengan pemimpin yang ada. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih kosong, setelah ditinggalkan oleh Imran karena berhalangan tetap (wafat-red).

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) mengakui akan memberikan mandat sementara kepada Sekretaris DPD untuk menjalankan roda organisasi, untuk menghadapi Pilkada serentak 2020.

Baca juga: Pemda dan Pempus Sering Beda Langkah Tangani COVID-19

Pengamat politik Emrus Sihombing menyarankan, DPP Partai Gerindra harus bijak dalam memutuskan siapa yang akan memimpin Gerindra Sultra ke depan, setelah ketua sebelumnya berhalangan tetap.

"Saya menyarankan kepada Gerindra bijaklah dalam memutuskan ini, karena keputusan yang diambil tetap bijak, organisasi kan bisa berjalan dengan pemimpin yang ada," kata Emrus kepada telisik.id saat dihubungi, Rabu (8/4/2020).

Baca juga: Hugua: Alokasi APBD Penanganan Virus COVID-19 Segera Direalisasikan

Akademisi di Universitas Pelita Harapan (UPH) ini melanjutkan, dalam organisasi ada sekretaris, wakil ketua dan ketua-ketua bidang. Olehnya itu, DPP harus memberikan kepercayaan penuh kepada salah satu dari pengurus untuk melanjutkan roda organisasi, apalagi menghadapi Pilkada serentak nanti.

"Serahkan saja pada pemimpin-pemimpin disana, bisa saja dia yang berposisi sebagai sekretaris DPD atau salah satu wakil ketua yang melakukan tugas semacam Plt," ucapnya.

Baca juga: Sekretaris DPD Gerindra Sultra Berpeluang Jabat Ketua

"Supaya partai ini menunjukan bahwa, orang-orang yang berada di bawah ketua yang dipanggil lebih dulu memang orang kapabilitas semua," sambungnya.

Dikatakan Emrus, memberikan kepercayaan kepada salah satu pengurus menjadi semangat sendiri bagi mereka, untuk terus menjalankan mesin partai sebagaimana diinginkan oleh pusat maupun daerah.

"Jadi berikan kesempatan itu kepada tokoh-tokoh yang ada di pengurus itu, hingga tidak serta merta mengambil keputusan sepihak, karena bisa menimbulkan dialektika di daerah, dan bisa jadi mesin partai berjalan tidak produktif," jelas Emrus.

 

Reporter: Rahmat Tunny

Editor: Sumarlin

Baca Juga