Stunting di Jatim Tinggi, Arumi Bachsin Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Selasa, 01 September 2020
0 dilihat
Stunting di Jatim Tinggi, Arumi Bachsin Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan
Ketua Forikan Jatim, Arumi Bachsin. Foto: Try Wahyudi Ari Setyawan/Telisik

" Di tengah pandemi ini mari kita terus mengkonsumsi ikan sebagai lauk-pauk sehari-hari karena ikan sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. "

SURABAYA, TELISIK.ID - Khawatir angka stunting di Jawa Timur (Jatim) masih tinggi, kampanye gerakan makan ikan digelar di 38 kabupaten/kota di Jatim.  

Menurut Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim, Arumi Bachsin, banyak manfaat yang terkandung di dalam ikan jika dikonsumsi dalam sehari-harinya.

“Di tengah pandemi ini mari kita terus mengkonsumsi ikan sebagai lauk-pauk sehari-hari karena ikan sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” katanya di Surabaya, Selasa (1/9/2020).

Menurut mantan artis dan model ibukota ini, tidak harus ikan mahal, namun banyak jenis ikan dengan harga terjangkau tapi nilai gizinya tinggi. Dengan begitu, tidak membebani keuangan keluarga. Contohnya adalah Ikan Patin yang kandungan Omega 3-nya sangat baik bagi kesehatan jantung dan otak.

“Ikan punya banyak varian sehingga kita bisa memilih mana ikan yang cocok di kantong kita. Selain itu ikan merupakan sumber protein yang paling mudah diserap oleh tubuh anak-anak dan lansia jadi sangat baik dikonsumsi oleh mereka di usia ini,” katanya.

Baca juga: Satu Pasien COVID-19 Meninggal di Muna

Selain baik untuk kesehatan terutama di era pandemi lanjutnya, kandungan gizi pada ikan sangat baik bagi tumbuh kembang anak sehingga dapat mencegah stunting.

“Masalah stunting ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya menjadi urusan ibu kandungnya, atau bupatinya, namun menjadi tanggung jawab semua sampai dengan para Camat atau pun kepala desa. Jadi mari bersama-sama kita cegah stunting dengan konsumsi makanan bergizi karena tumbuh kembang menjadi hak anak-anak yang harus kita penuhi,” tandasnya.

Dari data Dinas Kesehatan Jatim hingga akhir 2019 lalu, jumlah stunting di Jatim sudah mencapai 344.019 kasus. Meski jumlah tersebut ada penurunan di tahun 2018 sebesar 3,1 persen angka tersebut masih tinggi.

Sekedar diketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh, gagal kembang yang terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Stunting dikenal dengan "berbadan pendek", tinggi badannya tumbuh tidak sesuai dengan standar anak seusianya.

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin

Baca Juga