Suburnya Bisnis Tanaman Hias saat Pandemi
Muhammad Israjab, telisik indonesia
Senin, 07 Desember 2020
0 dilihat
Yukni (kanan) bersama ibunya yang menjajaki bisnis tanaman hias saat pandemi. Foto: Ist.
" Tanaman di sini saya jual mulai Rp 30 ribu sampai Rp 500 ribu. Bunganya berbagai jenis seperti Philodenron, Calathea, Lidah Mertua, Caldium, Kamboja, Puring, Aglonema, Monstera dan beberapa jenis lainnya. "
KONAWE, TELISIK.ID - Saat ini, bisnis tanaman hias sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Biasanya, bisnis ini juga dijalankan bermula dari hobi dan memang sudah memiliki cukup bekal untuk menekuni dunia tanaman.
Namun, jika belum memiliki pengetahuan yang cukup, sebaiknya tidak terburu-buru membuka usaha tanaman hias.
Kunci keberhasilan bisnis adalah ketelatenan. Pemilik usaha harus merawat tanaman hias yang hendak dijual agar bisa ditawar dengan harga tinggi.
Seperti Yukni (29) yang tinggal di Kelurahan Inolobu, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Ia menekuni bisnis tanaman hias sejak setahun yang lalu. Awalnya, ia hanya sekedar menyalurkan hobinya sebagai pencinta tanaman.
Tak ada yang mengira dari sekedar hobi, kini ia mampu meraup omzet hingga jutaan rupiah perbulannya.
"Awalnya itu bulan Juni ini. Awal-awal COVID-19 biasa ada yang datang ke rumah lihat-lihat dulu tanamannya. Dari situlah, ada yang minat harga cocok juga. Yah kemudian saya jual," ucapnya, Minggu (6/12/2020).
Baca juga: Kekayaan Mensos Juliari Batubara Ditaksir Rp 47 Miliar, Ini Rinciannya
Di samping itu, daya tarik bisnis ini ada pada prospek di masa depan dan keuntungan yang akan diraih. Selain itu, tanaman hias sudah menjadi tren yang harganya dapat naik-turun bergantung pada tren yang sedang berkembang.
"Tanaman di sini saya jual mulai Rp 30 ribu sampai Rp 500 ribu. Bunganya berbagai jenis seperti Philodenron, Calathea, Lidah Mertua, Caldium, Kamboja, Puring, Aglonema, Monstera dan beberapa jenis lainnya," ungkapnya.
Menurut Yukni, saat pandemi COVID-19 semakin banyak orang yang mencari tanaman hias. Sampai-sampai, para penjual mesti menyiapkan stok tanaman banyak-banyak.
Oleh karena itu, bagi mereka yang hendak banting setir menjadi pedagang tanaman disarankan untuk banyak melakukan riset, jangan cepat tergiur dan mengira setiap tanaman hias berharga jutaan rupiah.
Pun begitu, ia menyebut keuntungan menjadi pedagang tanaman terbuka cukup luas.
Namun bisnis ini patut untuk dicoba karena tak perlu modal yang besar, bisa dimulai dari memasok tanaman atau bibit murah. Ilmu budidaya tanaman pun bisa dipelajari secara mandiri, tak perlu sekolah formal. (B)
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali