Sultra Punya Tujuh Potensi Wisata yang Bisa Getarkan Dunia
Sumarlin, telisik indonesia
Rabu, 18 November 2020
0 dilihat
Ketua GIPI Sultra Hugua saat mengunjungi Gua Liangkabori di Kabupaten Muna. Foto: Sumarlin/ Telisik
" Pusat MICE ini yang dimaksud Toronipa, belajar ke Jeju Korea, bikin convention center. Kita butuh convention center dan exhibition hall yang luas sejenis JCC kalau mau jadi MICE. "
KENDARI, TELISIK. ID - Sulawesi Tenggara (Sultra) punya tujuh potensi wisata yang bisa menggetarkan dunia, jika dikelola dengan baik.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sultra, Hugua pada Workshop Jurnalis Sadar Wisata Sultra, disalah satu hotel di Kendari, Rabu (18/11/2020).
Menurut Hugua, potensi itu diantaranya adalah bawah laut Wakatobi, Keraton Buton, Air Panas Wawolesa, Hutan Lambusango, Gua Liangkabori Muna, Pusat MICE di Toronipa dan Rawa Aopa Watumohai.
"Pusat MICE ini yang dimaksud Toronipa, belajar ke Jeju Korea, bikin convention center. Kita butuh convention center dan exhibition hall yang luas sejenis JCC kalau mau jadi MICE," jelasnya.
Untuk mewujudkan ini dibutuhkan sinergi untuk menata pariwisata, karena pengelolaan pariwisata harus melepaskan ego wilayah, karena penyusunan paket wisata berdasarkan tujuh destinasi itu, seperti kelompok Kendari Raya (Kendari, Toronipa), Konawe Raya (Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan), Buton Raya (Kota Bau-bau, Buton, Buton Utara), Wakatobi, Muna Raya, Rawa Aopa Raya dan Kolaka Raya (Kolaka dan Kolaka Utara).
"Great Muna Raya, sebagian Buton Tengah, Muna dan Muna Barat, bareng. Pantai Meleura sudah jalan, banyak turis saya ketemu orang tunisia di sana, Rawa Aopa, Kolaka Raya gunung mekongga ini saya kira ada potensi para layang," ungkap mantan Bupati Wakatobi dua periode ini.
Baca juga: Pengacara Oknum Dosen IAIN Kendari Bantah Lakukan Pelecehan ke Mahasiswi
Selain itu, dibutuhkan sinergitas dalam penganggaran dalam APBD provinsi dan kabupaten kota yang terkoneksi dengan tujuh destinasi. Serta integrasi pelaksanaan kegiatan.
Integrasi pelaksanaan kegiatan ini meliputi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa pelatihan diantaranya, pelatihan hygienis dan layanan, Pelatihan penyelenggara perjalanan (tour operator) yang menyusun paket wisata, pelatihan menyusun sinopsis dan story telling.
"Di Kota Baubau, sehebat itu Keraton, tanya saja kapal, tidak ada tour agen ke situ, why?? Coba anda masuk ke Eropa, meeting poin di sini, sudah berkumpul orang situ tinggal pilih," kata Ketua persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Sultra ini.
Anggota DPR RI ini menambahkan, hal lain yang dibutuhkan ialah promosi. Promosi yang paling efektif ialah mengikuti pameran, melalui event itu juga dibutuhkan marketing hebat, yang tentunya melibatkan semua kabupaten/kota dalam menyusun kalender event dalam setahun.
Potensi Sultra yang bisa menggetarkan dunia ini, tambah Hugua, tak ada gunanya jika infrastruktur dasar tidak tersedia.
Hugua optimis jika pariwisata Sultra di kelola dengan baik, maka akan menjadi masa depan pariwisata Indonesia bahkan dunia. (B)
Reporter: Sumarlin
Editor: Fitrah Nugraha