Tak Singgung Joe Biden di Pidato Perpisahan, Donald Trump: Pertempuran yang Sulit
Frida Astuti, telisik indonesia
Rabu, 20 Januari 2021
0 dilihat
Presiden AS Donald Trump. Foto: Repro Google.com
" Kekerasan politik adalah serangan terhadap segala sesuatu yang kami hargai sebagai orang Amerika. Itu tidak pernah bisa ditoleransi. "
AMERIKA SERIKAT, TELISIK.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato perpisahannya sebelum secara resmi meninggalkan Gedung Putih.
Diketahui Trump harus angkat kaki dari kantornya karena pada Rabu (20/1/2021) Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS terpilih.
Dalam sebuah video yang diposting di YouTube, Selasa (19/1/2021), Presiden ke-45 AS itu mengaku dirinya sudah melakukan banyak hal.
"Pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit ... karena itulah yang Anda pilih untuk saya lakukan," kata Trump dilansir Telisik.id dari BBC.
Trump mengaku hingga kini dirinya belum menerima hasil pemilu November lalu yang memenangkan Joe Biden.
Terlebih lagi, dua minggu terakhir masa jabatannya kondisi politik di AS bergejolak, kerusuhan besar terjadi di Capitol Hill, ketika massa pendukungnya menyerbu Kongres, berusaha untuk membatalkan hasil pemilu.
Baca juga: Jabat Presiden, Joe Biden Akhiri Larangan Negara Muslim Masuk Amerika
"Kekerasan politik adalah serangan terhadap segala sesuatu yang kami hargai sebagai orang Amerika. Itu tidak pernah bisa ditoleransi," kata Trump dalam videonya tersebut.
Sepanjang 20 menit pidato perpisahannya, Trump tidak sama sekali menyinggung nama Joe Biden. Presiden berumur 74 tahun itu hanya berbicara soal prestasinya selama memimpin AS.
Dalam pesannya, Trump mengatakan pemerintahannya membangun "ekonomi terbesar dalam sejarah dunia".
Pasar saham AS telah pulih dari pandemi virus corona, dengan indeks Nasdaq naik 42% pada tahun 2020, dan S&P 500 yang lebih luas naik 15%.
Namun, bagian perekonomian lainnya menghadapi lebih banyak perjuangan. Pengusaha memangkas pekerjaan pada bulan Desember, mengakhiri serangkaian perolehan pekerjaan. Penjualan ritel turun dalam beberapa bulan terakhir, sementara klaim pengangguran meningkat.
"Agenda kami bukan tentang kanan atau kiri, ini bukan tentang Republik atau Demokrat, tetapi tentang kebaikan suatu bangsa, dan itu berarti seluruh bangsa," pungkas Trump. (C)
Reporter: Frida Astuti
Editor: Haerani Hambali