Terinspirasi dari Hadis Nabi, Pemuda Asal Baubau Ini jadi Pengusaha Cuci Helm di Kendari
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 27 September 2024
0 dilihat
Owner Atlantis Helm, Dino Wiadi saat mengatur helm konsumennya. Foto: Ist.
" Berawal dari pengamatan terhadap sedikitnya bisnis cuci helm di Kendari pada tahun 2012. Pemuda asal Baubau melihat peluang emas yang belum banyak digarap untuk mengembangkan usaha "
KENDARI, TELISIK.ID - Berawal dari pengamatan terhadap sedikitnya bisnis cuci helm di Kendari pada tahun 2012. Pemuda asal Baubau, Dino Wiadi, melihat peluang emas yang belum banyak digarap untuk mengembangkan usaha ini.
Sebagai owner Atlantis Helm, Dino adalah seorang pengusaha di Kota Kendari yang terjun ke dunia bisnis dengan motivasi yang mendalam. Ia terinspirasi oleh hadis Rasulullah SAW yang menyebut bahwa berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.
Motivasi spiritual inilah yang mendorongnya untuk memulai bisnis, terutama karena ia tumbuh di lingkungan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pedagang.
Pada tahun 2012-2013, alumni Universitas Halu Oleo (UHO) ini melihat peluang pasar di Kendari ketika bisnis cuci motor mulai menjamur, namun usaha cuci helm masih sangat sedikit. Berdasarkan survei yang dilakukannya, hanya ada dua atau tiga unit bisnis cuci helm di Kota Kendari pada saat itu.
Kesadaran akan peluang inilah yang menjadi titik awal bagi Dino untuk mendirikan Atlantis Helm, bisnis cuci helm yang kini dikenal luas di Kendari.
Baca Juga: Warga Kendari Diimbau Buang Sampah Jam 5 Sore hingga 6 Pagi
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya saat memulai bisnis adalah kurangnya mesin pengering helm di Kendari. Dino menyadari bahwa mesin yang tersedia di pasar, yang didatangkan dari Jawa, sering kali cepat rusak dan memerlukan waktu pengeringan yang lama.
Tantangan ini justru mendorongnya untuk berinovasi. Bersama seorang partner bisnis yang merupakan mahasiswa Teknik Mesin di Universitas Halu Oleo (UHO), Dino mulai merancang mesin pengering helm sendiri.
Setelah beberapa kali percobaan, mereka berhasil menciptakan mesin pengering helm generasi kelima yang lebih efisien dan tahan lama. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, tetapi juga memperkuat bisnis Dino dengan menawarkan solusi yang lebih baik bagi pelanggannya. Proses ini menunjukkan bagaimana Dino mampu melihat tantangan sebagai peluang untuk berinovasi dan tumbuh.
Sebagai pengusaha, Dino juga mengalami perubahan besar dalam hal mindset. Ia belajar untuk tidak mudah menyerah dan selalu mencari peluang dari setiap kesulitan yang dihadapi. Pengalaman ini mengajarkannya pentingnya berani mencoba hal baru dan terus mengembangkan diri.
Bagi Dino, setiap masalah adalah kesempatan untuk tumbuh, dan pengalaman ini telah membentuk cara berpikir serta bertindak dalam menghadapi berbagai situasi.
Selain itu, Dino juga berbagi tips kepada mereka yang baru ingin memulai bisnis. Ia menekankan bahwa waktu terbaik untuk memulai adalah sekarang, tanpa harus menunggu segala sesuatu sempurna.
Sebagai contoh, tambah Dino, ketika ia merancang mesin pengering helm pertamanya, Dino menggunakan bahan-bahan bekas seperti besi dan dynamo karena keterbatasan modal. Ia tidak membiarkan keterbatasan ini menghentikannya untuk memulai, dan dari situlah inovasi terus berlanjut.
Baca Juga: Alumni UHO Kendari Ciptakan Peluang Bisnis Kebun Produktif dan Wisata
Pesan Dino kepada calon pengusaha adalah agar tidak ragu-ragu untuk memulai meskipun sumber daya yang ada terbatas. Baginya, langkah pertama sangat penting untuk membuka pintu peluang di masa depan. Dengan memulai dari apa yang ada, setiap pengusaha dapat terus belajar, berinovasi, dan mengembangkan usahanya.
Abu Fatih, salah satu konsumen Atlantis Helm, mengaku senang bisa menggunakan jasa usaha cuci helm ini. Tidak hanya harganya yang terjangkau, pelayanannya juga cukup baik.
“Saya pernah minta diperbaiki helm. Begitu sampai, karyawannya langsung melayani dan memberikan respons yang baik dan cepat juga,” katanya, Rabu (25/9/2024). (B)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
