Alumni UHO Kendari Ciptakan Peluang Bisnis Kebun Produktif dan Wisata

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Rabu, 25 September 2024
0 dilihat
Alumni UHO Kendari Ciptakan Peluang Bisnis Kebun Produktif dan Wisata
Muhammad Ridwan, alumni UHO Kendari, memilih membuka usaha kebun produktif. Foto: Ist.

" Muhammad Ridwan, seorang alumni Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, berhasil menciptakan peluang bisnis unik di bidang properti dan pariwisata, khususnya perkebunan produktif "

KENDARI, TELISIK.ID - Muhammad Ridwan, seorang alumni Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, berhasil menciptakan peluang bisnis unik di bidang properti dan pariwisata, khususnya perkebunan produktif.

Dengan mendirikan bisnis kavling kebun produktif yang dikombinasikan dengan sektor wisata, Ridwan selaku owner Community Garden ini pun menjadi pelaku usaha dalam sinergi agrikultur dan pariwisata di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Usaha yang dirintisnya bersama beberapa rekannya ini berhasil menggaet minat masyarakat yang semakin besar terhadap gaya hidup sehat serta keinginan untuk menikmati pengalaman wisata yang autentik.

Motivasi utama Ridwan untuk memulai bisnis ini adalah keyakinannya bahwa pertanian dan pariwisata dapat disinergikan dengan baik. Menurutnya, banyak orang yang ingin merasakan pengalaman langsung dalam kegiatan pertanian sembari menikmati keindahan alam.

Dengan menawarkan kavling kebun yang tidak hanya produktif tetapi juga menjadi destinasi wisata, Ridwan yakin bisnisnya akan menjadi solusi inovatif yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

Ridwan yang juga menjabat Manager Marketing di PTM Syariah Group menyebutkan bahwa ide awal bisnisnya muncul ketika melihat minat yang semakin meningkat terhadap wisata berbasis alam dan kegiatan agrikultur.

Bagi masyarakat perkotaan, kegiatan pertanian sering kali terasa jauh dari jangkauan, namun dengan model kavling kebun produktif dan wisata ini, ia mampu menghadirkan pengalaman unik yang menggabungkan relaksasi, edukasi, dan potensi produktif.

Tantangan terbesar yang dihadapi Ridwan saat memulai bisnis ini adalah bagaimana mengintegrasikan dua sektor yang berbeda—agrikultur dan pariwisata—dengan cara yang efektif.

Baca Juga: Warga Baubau Dibekali Keterampilan Digital untuk Majukan Pariwisata

Di satu sisi, ia harus memastikan operasional kebun produktif berjalan dengan baik, sementara di sisi lain, tuntutan wisatawan yang menginginkan pengalaman berwisata yang memuaskan juga harus dipenuhi. Hal ini memerlukan perencanaan yang sangat matang dan koordinasi yang ketat antara kedua sektor.

Selain itu, tantangan terkait legalitas properti juga menjadi perhatian utama Ridwan. Ia harus memastikan bahwa investasi di kavling kebun produktif tersebut aman secara hukum bagi para pembeli dan investor.

Untuk mengatasi tantangan ini, Ridwan melakukan riset pasar yang mendalam dan bekerja sama dengan ahli agrikultur, petani lokal, serta profesional di bidang pariwisata. Langkah ini memungkinkan bisnisnya untuk tetap berjalan sesuai standar tinggi di kedua sektor.

Dengan strategi yang jelas, Ridwan mampu mengembangkan konsep bisnis yang fleksibel. Ia menyusun model bisnis yang mampu mengakomodasi kebutuhan para petani sekaligus wisatawan, tanpa mengorbankan salah satu pihak. Konsep ini menjadikannya salah satu pelaku bisnis yang berhasil memadukan sektor agrikultur dan pariwisata secara efektif.

Melalui bisnis kavling kebun produktif dan wisata, Ridwan juga berhasil memberikan nilai tambah yang unik pada properti yang dijualnya.

“Para pembeli tidak hanya mendapatkan kebun yang produktif secara agrikultur, tetapi juga kesempatan untuk mengelola kebun tersebut sekaligus menikmati pengalaman wisata yang ditawarkan,” katanya, belum lama ini.

Setelah memulai bisnis ini, Ridwan merasakan perubahan besar dalam dirinya, terutama dalam hal kemampuan manajerial dan adaptabilitas. Ia belajar untuk berpikir lebih strategis dan fleksibel dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari dua sektor yang sangat dinamis. Pengalaman ini memungkinkannya untuk berkembang sebagai seorang pengusaha yang mampu menghadapi tren pasar yang terus berubah.

Keterampilan Ridwan dalam merencanakan jangka panjang dan mengelola sumber daya menjadi kunci suksesnya. Dengan mengintegrasikan aspek properti dengan pariwisata, ia memastikan bisnisnya terus berkembang.

Selain itu, ia juga semakin terbuka terhadap inovasi dan kolaborasi, yang menurutnya menjadi elemen penting dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan.

Ridwan menekankan bahwa berpikir kreatif dan mengadopsi pendekatan multidisipliner sangat penting dalam dunia bisnis saat ini. Ia merasa bahwa dengan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, ia dapat menciptakan nilai tambah yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Petani Sultra Pamerkan Produk Inovatif di Jambore Nasional Widyaiswara dan Diapresiasi Positif

Sebagai seorang pengusaha, Ridwan juga mengembangkan keberanian untuk mengambil risiko yang terukur. Menurutnya, setiap tantangan yang dihadapi adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Pengalaman ini telah membentuk cara berpikir dan bertindak Ridwan dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.

Bisnis kavling kebun produktif dan wisata yang dikembangkan Ridwan kini telah mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, baik di sektor agrikultur maupun pariwisata. Dengan pendekatan yang matang dan inovatif, Ridwan berhasil menjadikan bisnisnya sebagai salah satu model bisnis properti yang unik dan berkelanjutan.

Tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, Ridwan juga berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dengan menghadirkan pengalaman wisata edukatif yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pertanian dan lingkungan.

Salah satu pengunjung kebun produktif, Abu Fatih, mengapresiasi bisnis yang dibangun oleh Ridwan. Menurutnya, ketika kebanyakan anak muda hanya memikirkan bagaimana agar dapat pekerjaan, namun Ridwan berani untuk membangun bisnis di bidang perkebunan.

“Saya rasa ini terobosan bagus, ada anak muda yang berminat untuk mengembangkan bisnis di bidang perkebunan. Itu artinya dia juga berminat untuk menjadi petani milenial,” pungkasnya. (B)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga