Tertarik Investasi Hijau di Indonesia, Perdana Menteri Inggris Siapkan Kredit Ekspor
Marwan Azis, telisik indonesia
Rabu, 03 November 2021
0 dilihat
PM Inggris Boris Johnson ketika bertemu Presiden Joko Widodo di KTT COP26 Glasgow. Foto: Setpres
" Saya ingin memfokuskan hubungan kita pada kerja sama ekonomi hijau. Investasi hijau dan teknologi yang terjangkau adalah kunci transisi ekonomi,” ujar Jokowi "
GLASGOW, TELISIK.ID - Momen KTT Perubahan Iklim atau COP 26, dimanfaatkan Presiden Jokowi untuk menjajaki kemitraan global dengan petinggi negara lainnya.
Di antaranya, Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26, di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia.
Sebelumnya seperti dikutip Telisik.id dari rilis yang dishare pihak sekretariat presiden Rabu (3/11/2021), kedua pemimpin negara telah melakukan pembicaraan melalui telepon pada 25 Oktober 2021 yang lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Johnson sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara, terutama di bidang ekonomi.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia akan fokus pada kerja sama di bidang ekonomi hijau.
“Saya ingin memfokuskan hubungan kita pada kerja sama ekonomi hijau. Investasi hijau dan teknologi yang terjangkau adalah kunci transisi ekonomi,” ujar Jokowi.
Sementara itu, PM Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi di Indonesia dengan prioritas untuk mendukung transisi ekonomi Indonesia.
Kepada Jokowi, PM Johnson bahkan menyatakan pentingnya dukungan berupa investasi hijau, dukungan multilateral development banks, dan teknologi hijau yang terjangkau.
Baca Juga: Bertemu PM Slovenia, Jokowi Soroti Perlakuan Diskriminatif Uni Eropa Terhadap Kelapa Sawit Indonesia
Baca Juga: Presiden Jokowi Ketemu Biden, Ini Topik Dibahas
Oleh karena itu, Inggris, lanjut PM Johnson, akan mempersiapkan kredit ekspor yang dapat digunakan untuk mendukung kerja sama transisi ekonomi dengan Indonesia.
Pertemuan bilateral kedua pemimpin negara tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis guna membuat daftar kerja sama yang diprioritaskan serta model pendanaannya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali