Tiba-tiba Menkes Keluarkan Surat Edaran Covid-19, Begini Penjelasannya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 01 Juni 2025
0 dilihat
Tiba-tiba Menkes Keluarkan Surat Edaran Covid-19, Begini Penjelasannya
Surat edaran berisi imbauan kewaspadaan lonjakan Covid-19 dan langkah pengendalian di Indonesia. Foto: Repro Indonesia.go.id.

" Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara mengejutkan mengeluarkan Surat Edaran (SE) baru terkait kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19 "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara mengejutkan mengeluarkan Surat Edaran (SE) baru terkait kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19.

Edaran tersebut bernomor SR.03.01/C/1422/2025 dan ditandatangani oleh Plt. Dirjen Penanggulangan Penyakit, Murti Utami. SE ini ditetapkan pada 23 Mei 2025 dan baru dipublikasikan ke publik melalui laman resmi Kemenkes pada 28 Mei 2025.

Penerbitan surat edaran ini dilakukan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa negara Asia. Negara-negara yang disebut dalam surat edaran tersebut antara lain Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

Peningkatan kasus di kawasan itu menjadi salah satu dasar Kemenkes menyampaikan peringatan dini kepada pemangku kepentingan di dalam negeri.

Dalam surat edaran tersebut, Kemenkes menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 serta penyakit menular lain yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Arahan ini ditujukan kepada Dinas Kesehatan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kekarantinaan Kesehatan dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, serta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Kembali Merebak di Negara Tetangga, Begini Situasi Terkini Tanah Air

“Varian Covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1),” tulis Murti Utami dalam surat tersebut, dikutip pada Minggu (1/6/2025).

Namun, ia menegaskan bahwa transmisi penularan serta tingkat kematian dari varian-varian tersebut masih tergolong rendah.

Situasi nasional yang dilaporkan Kemenkes menunjukkan tren yang relatif terkendali. Pada minggu ke-20 tahun 2025, tercatat hanya tiga kasus konfirmasi baru Covid-19 di Indonesia.

Angka ini menurun drastis dibandingkan 28 kasus yang tercatat pada minggu ke-19. Tingkat positivity rate juga menurun menjadi 0,59 persen, dengan varian dominan MB.1.1.

Sebelum edaran ini keluar, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, telah mengeluarkan pernyataan resmi pada 19 Mei 2025.

Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa kondisi penyebaran virus masih dalam batas aman, namun tetap harus diwaspadai, terutama dengan adanya mobilitas masyarakat ke luar negeri.

“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman. Surveilans penyakit menular, termasuk COVID-19, terus kami perkuat,” kata Aji, seperti dilansir dari CNBC Indonesia.

Ia menyebut, sistem sentinel dan pemantauan pintu masuk negara menjadi bagian penting dalam pengawasan yang sedang dilakukan.

Aji juga menjelaskan bahwa peningkatan kasus di negara-negara seperti Singapura terjadi dalam pola musiman tahunan. Varian-varian yang beredar, seperti JN.1 dan turunannya, belum menunjukkan gejala peningkatan keparahan yang signifikan. Pemerintah pun belum memberlakukan pengetatan perjalanan internasional.

“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana, dan menunda perjalanan apabila tidak mendesak,” lanjut Aji.

Ia juga menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar, terutama bagi pelaku perjalanan dan kelompok rentan.

Arahan dalam surat edaran Kemenkes mencakup peningkatan pengawasan suhu tubuh dengan thermal scanner di area karantina kesehatan, penggunaan masker saat batuk, pilek, atau demam, serta upaya vaksinasi booster untuk kelompok berisiko. Kewaspadaan dinilai perlu dijaga meskipun kasus di dalam negeri menurun.

Kemenkes juga melaporkan adanya penambahan kasus secara global antara minggu ke-18 hingga minggu ke-20 tahun ini. Tercatat ada 61.938 kasus baru secara internasional, dengan jumlah kematian mencapai 282. Negara dengan kasus tertinggi adalah Brasil (1.299 kasus), Inggris (1.276 kasus), dan Yunani (507 kasus).

Baca Juga: Virus HMPV Menjalar di Tanah Air Diklaim Menkes Hanya Flu Biasa dan Bukan COVID-19

Sementara itu, di Indonesia, terjadi penambahan dua kasus di minggu ke-20 yang berasal dari DKI Jakarta dan Lampung. Sejak awal tahun 2025, total kasus konfirmasi Covid-19 di tanah air mencapai 153 dengan nol kematian. Meski angka tersebut kecil, Kemenkes tetap mengimbau agar masyarakat tidak lengah.

Beberapa varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian Kemenkes antara lain varian of interest (VOI) JN.1 yang dilaporkan sejak 2 Desember 2024, serta sejumlah varian under monitoring (VUM) seperti KP.2, KP.3, JN.1.18, dan XEC yang terdeteksi per 3 Februari 2025. Semua varian ini dipantau karena potensi penyebarannya.

Langkah antisipatif terus dilakukan pemerintah melalui penguatan surveilans, pelaporan kasus, dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga