Tujuh Contoh Syair Puisi Maulid Nabi Bikin Hati Tersentuh

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 10 September 2024
0 dilihat
Tujuh Contoh Syair Puisi Maulid Nabi Bikin Hati Tersentuh
Selain berdoa dan bersholawat, cara untuk mengungkapkan cinta kepada baginda Nabi bisa melalui puisi. Foto: Repro happy fresh

" Maulid Nabi adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Islam. Di saat ini, umat Muslim di seluruh dunia mengenang dan merayakan kelahiran Rasulullah SAW "

JAKARTA, TELISIK.ID - Maulid Nabi adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Islam. Di saat ini, umat Muslim di seluruh dunia mengenang dan merayakan kelahiran Rasulullah SAW.

Salah satu cara untuk mengungkapkan kecintaan kepada Rasulullah adalah melalui puisi-puisi yang menyentuh hati.

Puisi-puisi ini tidak hanya menghadirkan rasa cinta dan penghormatan, tetapi juga memperkuat semangat spiritualitas umat dalam mengenang perjuangan dan keagungan akhlak beliau.

Mengutip CNN Indonesia, Selasa (10/9/2024), setiap puisi ini mengandung pesan mendalam tentang cinta, syafaat, dan keteladanan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Telisikers, berikut adalah tujuh contoh puisi Maulid Nabi yang dapat dijadikan referensi untuk dibacakan pada acara-acara keagamaan.

1. Rasulullah Nabiyallah

Karya: Any Adhista

Yaa Nabi Yaa Rasulullah

Cahaya hari kami, kekasih Allah

Anta syamsun anta badrun

Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia

Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia

Engkaulah cahaya di atas cahaya

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa mulia akhlakmu

Bagai cahaya kemuliaan Al-Quran

Besarnya perjuanganmu menegakkan agama

Agungnya cintamu menyayangi sesama

Harum senyummu pada wajah dunia

Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Baca Juga: Bahaya Dengki, Lenyapkan Amal Kebaikan

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa indah akhlakmu

Bagai cahaya keindahan al-Quran

Rindu kami padamu sepanjang waktu

Engkaulah cermin bagi hidup kami

Engkaulah petunjuk perjalanan kami

Engkaulah mata air hati dan pikiran kami

Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa suci akhlakmu

Bagai cahaya kesucian Al-Quran

Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami

Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami

Mengalirlah jihadmu dalam hati kami

Tumbuhkanlah akhlakmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah

Pujaan hati kami, kekasih Allah

Anta syamsun anta badrun

Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya, engkaulah purnama

Engkau cahaya di atas cahaya.

Tangisku di bulan Rabiul Awal

Ya Nabi Salam Alaika

Aku menangis ketika membaca cerita

Engkau berdakwah di tengah siksa

Di saat kaum Quraisy menebar keji merajalela

 

2. Bila Saatnya Tiba

Karya: Rista Rezha Astriawan

Bila saatnya tiba

Kami ingin menutup mata

Mengenang tawa

Dan semua yang berbau senja

Ya...Muhammad

Bila saatnya tiba....

Jangan kau tinggalkan kami dalam gulita

Ajari kami mengeja doa

Agar dapat kami raih pintu surga

Bila saatnya tiba....

Angin malam berembus

Mencoba tuk rasakan semilirnya kehadiranmu

Yang menerangi kami

Bagai cahaya yang terang dan suci

Bila saatnya tiba

Ingin kami mengikuti jejakmu

Di ruang yang tak terbatas

Kau tuntun kami menuju kehadirat

Ya illahi ya rabbi...

3. Sholawat

Karya: Aprilia Farchatun Nimah

Salam syahdu nan mendayu

Hati tertembal pandaran sukma

Ongsok jiwa segelanyut Nirmala

Lembayung di keningnya mega

Allahhuma mendesar di relung semesta

Wangsit menggerayang cahaya

Azali berseloka menggenta

Terenyuh tenteram menghalu jingga

4. Kekasih Ilahi

Karya: Ika Refi K

Rintihan hujan diselimuti angin malam

Berharap mendapat syafaat hingga bibirku terbungkam

Menahan rindu bagai ditusuk seribu duri

Karena kehampaan hidup ini

Tanpa seorang kekasih ilahi

Dia perjuangkan agamanya

Dia perjuangkan kehormatan kaum wanita

Di akhir hayatnya dia sebut umatnya

5. Merintis Rindu Pada Habibanaku

Karya: Indana Zaharo

Bertabur beribu kerinduan

Berjuta keberkahan

Disertai doa dan banyaknya pengharapan

Serta pengampunan

Diiringi alunan cinta dan angan yang ingin berjumpa

Ketika menyebut namamu alam kalbuku

Ya habibanaku,

Sholawat atasmu tak hentinya selalu tercurahkan

Di setiap retorika rindu

Yang menghadirkan salam beserta kasihnya

Kelak syafaatmu yang selalu dinanti

Semoga akan selalu hadir

Di hari akhir nanti

6. Rabiul Awal Telah Tiba

Karya: Ozy V. Alandika

Bertabur beribu kerinduan

Berjuta keberkahan

Disertai doa dan banyaknya pengharapan

Serta pengampunan

Diiringi alunan cinta dan angan yang ingin berjumpa

Ketika menyebut namamu alam kalbuku

Ya habibanaku,

Sholawat atasmu tak hentinya selalu tercurahkan

Di setiap retorika rindu

Yang menghadirkan salam beserta kasihnya

Kelak syafaatmu yang selalu dinanti

Semoga akan selalu hadir

Di hari akhir nanti

7. Ya Rasulallah

Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Ya Rasulallah

aku ingin seperti santri berbaju putih

yang tiba-tiba datang menghadapmu

duduk menyentuhkan kedua lututnya pada lutut agungmu

dan meletakkan telapak tangannya di atas paha-paha muliamu

lalu aku akan bertanya

Ya Rasulallah

tentang islamku?

ya Rasulallah

tentang imanku?

ya Rasulallah

tentang ihsanku?

Ya Rasulallah mulut dan hatiku bersaksi

tiada tuhan selain Allah

dan engkau ya Rasulallah utusan Allah

tapi kusembah juga diriku Astaghfirullah

dan risalahmu hanya kubaca bagai sejarah

Ya Rasulallah

setiap saat jasadku shalat

setiap kali tubuhku bersimpuh

diriku jua yang kuingat.

setiap saat kubaca shalawat

setiap kali tak lupa kubaca salam

Assalamu'alaika Ayyuhan Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuh

salam kepadamu wahai nabi juga rahmat dan berkat Allah

tapi tak pernah kusadari apakah di hadapanku

kau menjawab salamku

bahkan apakah aku menyalamimu

Ya Rasulallah

ragaku berpuasa

dan jiwaku kulepas bagai kuda

ya Rasulallah

sekali-kali kubayar zakat dengan niat

dapat balasan kontan dan berlipat

ya Rasulallah

aku pernah naik haji

sambil menaikkan gengsi

ya Rasulallah, sudah islamkah aku?

Ya Rasulallah

aku percaya Allah dan sifat-sifat-Nya

aku percaya malaikat

Baca Juga: Bacaan Doa Ini Mampu Tangkal Mimpi Basah

percaya kitab-kitab suci-Nya

percaya nabi-nabi utusan-Nya

aku percaya akherat

percaya qadha-qadar-Nya

seperti yang kucatat

dan kuhafal dari ustad

tapi aku tak tahu

seberapa besar itu mempengaruhi lakuku

ya Rasulallah, sudah imankah aku?

Ya Rasulallah

setiap kudengar panggilan

aku menghadap Allah

tapi apakah Ia menjumpaiku

sedang wajah dan hatiku tak menentu

ya Rasulallah, dapatkah aku berihsan?

Ya Rasulallah

kuingin menatap meski sekejap

wajahmu yang elok mengerlap

setelah sekian lama mataku hanya menangkap gelap.

Ya Rasulallah

kuingin mereguk senyummu yang segar

setelah dahaga di padang kehidupan hambar

hampir membuatku terkapar.

Ya Rasulallah

meski secercah, teteskan padaku

cahyamu

buat bekalku sekali lagi

menghampiri-Nya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga