Wanita Tangguh, Rela jadi Tukang Ojek yang Penting Dapur Mengepul
Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Jumat, 20 November 2020
0 dilihat
Waode Fitri Ayu, pencetus Ojek Wanita di Baubau. Foto: Ridwan Amsyah/Telisik
" Sebenarnya niat ingin bantu, apalagi member yang ada ini rata-rata singel parents, kalau pun ada suaminya, pasti tidak menentu pekerjaannya. "
BAUBAU, TELISIK.ID - Berbagai cara dilakukan agar dapur tetap mengepul. Apalagi selama pandemi COVID-19, wanita ini nekat menjadi tukang ojek.
Wajek atau Wanita Ojek, menjadi alternatif ibu rumah tangga di Kota Baubau untuk menambah uang belanja. Adalah Wa Ode Fitri Ayu Hamdani yang menjadi penggagas Wajek di Kota Baubau.
Berawal dari kekhawatirannya akan ekonomi di masa pandemi, Wa ode Fitri Ayu bersama suaminya merintis usaha ini.
"Awalnya saya sendiri yang mengantar orderan sejak bulan 2 kemarin. Namun karena banyak orderan, saya tidak menyanggupinya, sehingga saya komunikasi dengan suami untuk membuka driver khusus perempuan jadi semua drivernya perempuan," jelas Wa Ode Fitri Ayu di kantornya Kelurahan Batulo, Kota Baubau, Jumat (20/11/2020).
Wajek ini beroperasi khusus melayani kebutuhan ibu rumah tangga belanja di pasar. Sesekali order penumpang, namun yang banyak diorder adalah kebutuhan ibu-ibu untuk belanja di pasar.
Saat ini member wajek berjumlah 9 orang, dan rata-rata adalah ibu-ibu singel parents. Hadirnya Wajek pun menjadi jalan rezeki untuk membantu ibu-ibu tersebut.
Baca juga: Rekomendasi Pansus Soal Dugaan Ijazah Palsu Bupati Busel Mandek di DPRD
"Sebenarnya niat ingin bantu, apalagi member yang ada ini rata-rata singel parents, kalau pun ada suaminya, pasti tidak menentu pekerjaannya," tuturnya.
Omzet setiap member bisa mencapai Rp 300 ribu per hari, dan hasilnya dibagi.
"Penghasilan mereka tidak menentu tergantung orderan, kadang Rp 200 ribu per hari, kadang Rp 300 ribu. Sistemnya kami bagi dua, 20 persen admin dan 80 persen untuk driver," jelasnya.
Fitri Ayu berharap ke depannya Wajek tidak hanya melayani via WhatsApp, Facebook, dan Instagram saja, namun dapat membuat aplikasi sendiri.
"Pengen buat aplikasi khusus tapi terkendala di biaya," tukasnya. (B)
Reporter: Ridwan Amsyah
Editor: Haerani Hambali