5 Dampak Mengerikan jika Atmosfer Bumi Hilang
Content Creator
Minggu, 01 Desember 2024 / 8:18 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Sebagai lapisan pelindung bumi, atmosfer memiliki peran krusial dalam menopang kehidupan. Namun, pernahkah Anda membayangkan bagaimana kehidupan di Bumi tanpa lapisan vital ini?
Di kondisi ini akan terjadi perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam, yang bisa mencapai ratusan derajat, akan terjadi jika bumi kehilangan atmosfernya.
Atmosfer berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu planet tetap stabil dengan cara menyaring dan memantulkan sebagian panas matahari.
Selain itu, fluktuasi suhu di bumi akan sangat ekstrem. Di tempat yang sama, suhu bisa mencapai 82°C pada siang hari dan turun hingga 140°C di bawah nol pada malam hari. Oleh karena itu, atmosfer sangat penting untuk menjaga stabilitas suhu bumi.
Baca Juga: Mahasiswa Asal Kendari Daffa Adiibah Sinapoy Lulus Tercepat di UGM dengan IPK 3,92
Atmosfer bumi sebagian besar terdiri dari nitrogen (78 persen), oksigen (21 persen), dan argon (0,93 persen), serta sejumlah kecil gas lain seperti karbondioksida, hidrogen, helium, dan gas mulia.
Sehingga kehilangan atmosfer dengan segala kandungan gasnya akan mengakibatkan berbagai masalah serius yang mengancam kelangsungan hidup di bumi.
Berikut beberapa dampak yang dapat terjadi jika bumi tanpa atmosfer.
1. Kondisi suhu ekstrem
Dikutip dari kumparan.com, Minggu (1/12/2024), jika atmosfer menghilang, titik didih air akan turun secara drastis. Akibatnya, semua air di bumi, baik di danau, sungai, maupun laut, akan mendidih.
Setelah semua air mendidih dan mencapai kesetimbangan, uap air akan mengembun dan berubah menjadi es, menyebabkan suhu bumi turun drastis. Tanpa atmosfer, suhu bisa mencapai -18°C dan fluktuasi suhu antara siang dan malam akan sangat ekstrem.
2. Hilangnya warna langit
Warna biru langit yang kita lihat setiap hari adalah hasil dari pembiasan sinar matahari oleh atmosfer bumi. Sinar matahari yang awalnya berwarna putih akan terpecah menjadi berbagai warna saat berinteraksi dengan partikel udara. Karena cahaya biru lebih mudah tersebar, langit pun tampak berwarna biru.
Cahaya matahari yang melewati atmosfer akan berinteraksi dengan molekul udara. Proses ini menyebabkan gelombang cahaya biru dengan frekuensi pendek tersebar ke segala arah, sehingga langit tampak berwarna biru.
Namun, tanpa atmosfer, tidak ada molekul udara untuk menyebarkan cahaya, akibatnya langit akan berwarna hitam.
3. Kehilangan perlindungan dari radiasi matahari
Selain menyediakan oksigen, atmosfer bumi juga dilengkapi dengan lapisan ozon yang berfungsi sebagai tameng pelindung dari sinar ultraviolet (UV) matahari.
Sinar UV yang berbahaya bagi makhluk hidup dapat merusak DNA, namun lapisan ozon berhasil menyerap sebagian besar radiasi ini.
Radiasi ultraviolet (UV) matahari sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Tanpa perlindungan atmosfer, paparan sinar UV akan meningkat secara signifikan, sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit, mutasi genetik, dan masalah kesehatan lainnya.
4. Keadaan vakum dan hilangnya udara
Hilangnya atmosfer akan menyebabkan penurunan tekanan udara secara drastis. Kondisi vakum yang dihasilkan akan membuat kehidupan di bumi tidak mungkin terjadi, karena tekanan udara sangat penting untuk mendukung berbagai proses biologis.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Samudra Baru, Ini Lokasinya
Tekanan udara yang sangat rendah akibat hilangnya atmosfer akan menyebabkan efek yang merusak. Air akan mendidih pada suhu yang jauh lebih rendah, menyebabkan cairan tubuh menguap dan air di permukaan bumi menguap.
5. Tidak ada suara
Atmosfer memungkinkan kita mendengar beragam suara, mulai dari kicauan burung hingga suara balon meletus. Tanpa atmosfer, suara tidak dapat merambat dan kita akan hidup dalam keheningan.
Suara merambat melalui medium, salah satunya adalah udara. Atmosfer yang mengandung udara memungkinkan kita mendengar berbagai suara. Tanpa atmosfer, suara tidak dapat merambat, sehingga kita akan hidup dalam keheningan.
Hilangnya atmosfer adalah ancaman nyata yang dapat menghancurkan peradaban manusia. Hal ini karena makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan sangat membutuhkan atmosfer dalam keberlangsungan hidup. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS