5 Wisata Tersembunyi di Dunia, Ada Indonesia
reporter
Selasa, 18 Oktober 2022 / 10:06 am
KENDARI, TELISIK.ID - Memanfaatkan hari libur dengan beristirahat, bersantai dan menikmati waktu kita sendiri adalah impian semua orang, keluar dari keramaian dan hiruk pikuk perkotaan sembari menikmati keindahan alam dan laut.
Jika Anda mencari pengalaman yang tenang, tenteram, dan terpencil, cobalah beberapa destinasi wisata di beberapa negara.
Berikut ini wisata tersembunyi yang jarang dikunjungi dan hampir terisolasi seperti dilansir dari berbagai sumber, antara lain:
1. Tuvalu
Dikutip dari Thetravel.com, Tuvalu adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di antara Hawaii dan Australia di Samudra Pasifik. Tuvalu memiliki luas 26 kilometer persegi, tempat ini bisa membuat anda tenang.
Selain ukuran geografisnya yang sangat kecil, Tuvalu adalah negara yang paling jarang dikunjungi di dunia, hanya ada satu penerbangan internasional seminggu yang menuju Fiji, negara pulau terpencil lainnya (meskipun jauh lebih banyak dikunjungi daripada Tuvalu).
Baca Juga: 9 Masjid Bergaya Arsitektur Unik, Ada Bentuk Kapal hingga Tanpa Kubah
Kunjungan ke Tuvalu bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi liburan Anda. Sewa sepeda motor dan kendarai di seluruh pulau, menyelam dan melihat beberapa terumbu karang yang hampir tak tersentuh, dan jelajahi ibu kota Funafuti, tempat 60 persen penduduk negara itu tinggal.
2. Botswana
Dikutip daro Bombastis.com, Botswana merupakan alam rimba yang paling sunyi tapi juga ganas di lautan. Tidak banyak orang yang rela mempertaruhkan nyawa cuma untuk melihat kehidupan liar yang cuma bisa ditonton di National Geographic.
Jika Anda ingin menikmati hal serupa, Anda bisa mengunjungi Bostwana, safari semacam ini dibuka untuk umum di Botswana, yang membuatnya hanya dikunjungi kalangan tertentu adalah karena lokasi terpencil dan mahal.
Lokasi terbaik untuk dikunjungi adalah Okavango Delta pada musim hujan, karena akan banyak binatang bermigrasi dan mencari perairan, kita juga bisa melihat satwa-satwa eksotis itu secara masif.
3. Beachy Head, Inggris
Melansir Gotravelly.com, Beachy Head merupakan salah satu wisata yang berada di London. Jika Anda sekarang berlibur di London maka pastikan Anda berkunjung ke sini. Tempat ini memiliki tebing kapur setinggi 162 meter dan panjang tebing ini sekitar 1 km.
Ketika Anda berkunjung ke Beachy Head ini, bisa melakukan perjalanan sekitar 2 jam menggunakan mobil dari London. Wisatawan yang ke Beach Head ini biasanya melihat keindahan tebing berwarna putih ini dari bawah tebing dan ada juga wisatawan yang menyewa helikopter untuk melihat luas dan megahnya Beachy Head dari ketinggian, untuk harga sewa helikopter di area ini sebesar 65 Poundsterling setara dengan Rp 1 jutaan.
4. Pulau Socotra, Yaman
Pulau Socotra adalah salah satu tempat terpencil di Yaman. Suasana liburan di Socotra pasti akan menjadi kunjungan seperti di dunia lain, pasalnya tumbuhan di pulau ini memiliki spesies dan karakteristik yang sangat berbeda dengan tumbuhan pada umumnya.
Baca Juga: Desa Waburense, Destinasi Wisata Pengelolaan Ikan Teri di Buton Tengah
Pulau Socotra dikunjungi kurang dari 3000 turis per tahun. Untuk sampai ke sana bukanlah hal yang mudah, hanya ada satu penerbangan seminggu dari Kairo, Mesir ke Pulau Socotra melalui Yemenia Airlines.
Anda juga bisa mengunjungi tempat ini dengan penerbangan lain yaitu dari Abu Dhabi ke Socotra dengan Air Arabia. Anda mungkin akan terkejut melihat betapa bersihnya pantai-pantai tersebut. Ini pasti akan mengubah persepsi Anda tentang Yaman.
5. Ubud, Bali
Di Indonesia memang sudah banyak sawah, tapi megahnya sawah padi berundak ini sampai ke luar negeri. Karena sawah umumnya bukan tempat wisata, jadi jarang pengunjung yang mau ke sini.
Dan hanya spot seperti ini hanya Anda bisa temukan di daerah tertentu saja. Tapi jangan takut, pasalnya tempat ini terdapat di Indonesia, tepatnya di Ubud, Bali. Anda bisa menikmati keindahan hamparan padi ini di waktu pagi dan sore hari di musim panas adalah waktu yang paling pas, kalau kamu ingin melihat sawah ini merona keemasan di antara gunung dan bukit. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali