6 Gejala Unik Demensia Sudah Bisa Dikenali Sejak Muda
reporter
Senin, 20 Maret 2023 / 8:00 am
KENDARI, TELISIK.ID – Demensia atau yang biasa disebut penyakit pikun, merupakan kondisi seseorang mengalami penurunan fungsi otak. Hal ini disebabkan kerusakan sel di bagian otak tertentu.
Meski dikenal sebagai penyakit orang tua atau lansia rentang 60-65 tahun, namun gejala demensia rupanya dapat dirasakan sejak usia 30-40 tahun. Bukan hanya pelupa, demensia punya gejala-gejala unik lainnya yang patut diwaspadai.
Melansir Okezone.com dan Inews.id, berikut gejala unik dan tak biasa tanda demensia.
1. Bingung Menghitung Uang
Menurut Institut Penuaan Nasional AS, kesulitan dalam menghitung uang atau membayar sesuatu saat membeli sesuatu, kesulitan memahami laporan bank ini merupakan beberapa tanda pertama yang terlihat dari penyakit Alzheimer.
2. Sering Mimpi Buruk
Peneliti klinis yang berspesialisasi dalam neurologi di University of Birmingham, Dr. Abidemi Otaiku, menemukan bahwa anak yang di usia 7 sampai 11 tahun yang sering mengalami mimpi buruk berisiko mengalami penurunan kognitif pada usia 54.
3. Tatapan Kosong
Gejala yang muncul karena demensia memengaruhi kemampuan mata untuk melacak. Orang dengan demensia, disebutkan kemungkinan kehilangan elemen kunci ketika melihat sesuatu dikarenakan otak tidak bisa menyusun gambar dengan cara yang benar.
4. Makan Makanan Berjamur
Penderita demensia juga bisa tidak sadar jika mereka makan-makanan yang sudah berjamur atau bahkan sudah tidak layak lagi, dikarenakan mengalami penurunan kondisi otak.
5. Kurang Lancar Bicara
Baca Juga: 7 Minuman Ini Bisa Jaga Kesehatan Jantung
Penderita demensia disebutkan lebih lanjut sering mengalami kesalahan atau kesulitan dalam pengucapan kata.
6. Mudah Dibohongi
Suatu studi penelitian dari University of California pada 2011, mencoba meneliti bahwa orang yang menderita demensia frontotemporal (FTD) memperlihatkan orang-orang ini lebih sulit untuk menangkap perkataan sarkasme.
Selain itu mereka juga tidak tahu atau tidak bisa mendeteksi seseorang yang berbohong. Akibatnya mereka mudah dibohongi. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS