Angka Kemiskinan di Jatim Meningkat

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Senin, 15 Februari 2021  /  6:28 pm

Ilustrasi jumlah masyarakat miskin meningkat. Foto: Repro google.com

SURABAYA, TELISIK.ID - Pandemi COVID-19 di Jatim yang tak kunjung berkurang menjadi penyebab tingginya angka penduduk miskin di Jatim selama tahun 2020 kemarin.

Dari data Badan Pusat Statistik Jatim diketahui hingga September 2020, jumlah penduduk di Jatim mencapai 11,46 persen dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah tersebut ada peningkatan 1,26 persen dibanding tahun 2019 lalu.

“Pandemi COVID-19 menjadi pemicunya yang berimbas pada lainnya. Antara lain aktivitas perekonomian terganggu karena masyarakat banyak melakukan aktivitas di rumah. Ada penurunan mobilitas penduduk,” ungkap Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiawan saat rilis via virtual BPS Jatim, Senin (15/2/2021).

Baca juga: Pemkab-BNNK Muna Komitmen Berantas Narkoba

Dadang mengatakan, dari data tersebut juga menunjukkan bahwa penurunan mobilitas penduduk tertinggi di sejumlah tempat di Jatim terjadi pada April. Baik di tempat perdagangan ritel dan hiburan, tempat belanja kebutuhan sehari-hari, dan taman.

Tak hanya itu, sambung Dadang, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga mempengaruhi mobilitas penduduk, sehingga memperkuat penurunan angka kemiskinan di Jatim.

“Persoalan kemiskinan bukan sekadar berapa jumlah penduduk miskin dan persentasenya. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan itu,” katanya.

Indeks kedalaman kemiskinan di Jatim, sambung Dadang, meningkat dari 1.818 pada Maret 2020 menjadi 1.970 pada September 2020. Demikian halnya keparahan kemiskinan, naik dari 0,430 jadi 0,529 di periode yang sama. (B)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Fitrah Nugraha

TOPICS