Bagaimana Cara Berhenti Merokok yang Benar? Begini Pengalaman Fiersa
Reporter
Jumat, 26 Maret 2021 / 11:08 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Dampak negatif dari merokok mungkin telah diketahui oleh banyak orang, bahkan oleh perokok aktif itu sendiri. Tetapi, adiktif yang disebabkan kandungan nikotin dalam rokok jadi salah satu penyebab seseorang kesulitanĀ berhenti merokok.
Kondisi kesehatan yang memburuk seringkali memaksa seseorang akhirnya berhenti merokok. Kondisi itu pula yang dialami musisiĀ Fiersa Besari. Mulai merokok sejak sekitar tahun 1997, Fiersa mengaku mulai berhenti pada 2015, setelah didoagnosa sakit bronkitis kronis.
Akibat sakit tersebut, penyanyi yang dikenal gemar mendaki gunung itu sempat terancam tak bisa lagi bernyanyi jika tidak berhenti merokok.
"Zaman waktu kena bronkitis kronis, dan diultimatum harus berhenti merokok, atau risikonya saya enggak akan bisa lagi melakukan hal yang saya suka: mendaki dan nyanyi," cerita Fiersa dikutip dari statusnya di Instagram, Jumat (26/3/2021).
Fiersa mengatakan, sakitnya itu yang jadi penyebab dirinya berhenti merokok hingga sekarang. Ketika harus dirawat akibat bronkitis kronis, penulis buku Garis Waktu itu baru menyadari bahwa sakit mahal.
"Sakit parah sampai di titik susah napas, terus pas ke rumah sakit lihat tagihannya ternyata mahal wkwk. Oh, ternyata sakit tuh mahal, ya. Mana waktu itu di tabungan saya cuma ada 600 ribu rupiah. Kalau enggak sakit juga kayaknya saya masih lanjut ngerokok," kata Fiersa menjawab pertanyaan dari pengikutnya di Instagram.
Selain tak ingin mengulang sakitnya, keberadaan anak, kini juga menjadi motivasi Fiersa Besari untuk tidak mau kembali merokok.
Baca juga: Ini 8 Jenis Kecerdasan Manusia yang Perlu Anda Ketahui
"Sejauh ini enggak ada (kembali merokok). Apalagi sejak sudah punya anak. Enggak tega kalau gendong Neng Kinasih dengan baju bau rokok," ucapnya.
Rokok merupakan bentuk penggunaan tembakau yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengategorikan kecanduan tembakau sebagai epidemi karena termasuk salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar yang pernah dihadapi dunia.
WHO mencatat rokok telah menewaskan lebih dari 8 juta orang setiap tahun di seluruh dunia. Lebih dari 7 juta kematian tersebut disebabkan oleh penggunaan tembakau langsung, sementara sekitar 1,2 juta disebabkan oleh non-perokok yang terpapar asap rokok orang lain. Semua bentuk tembakau berbahaya, dan tidak ada tingkat paparan tembakau yang aman, tegas WHO seperti dikutip dari situs resminya.
Lantas apakah seseorang harus mengalami sakit parah dahulu agar sadar untuk berhenti merokok? Tentu tidak.
Menurut WHO, perokok yang sadar akan bahaya tembakau, sebagian besar ingin berhenti. Konseling dan pengobatan medis sangat direkomendasikan agar pecandu tembakau bisa berhasil berhenti.
Namun saat ini, catatan WHO, hanya 23 negara yang menyediakan layanan penghentian penggunaan tembakau secara komprehensif dengan cakupan biaya penuh atau sebagian untuk membantu pengguna tembakau berhenti.
Berikut telisik.id merangkum 8 cara yang bisa dilakukan untuk seseorang yang serius ingin berhenti merokok dilansir suara.com.
1. Tetapkan alasan
Untuk mendapatkan motivasi, Anda membutuhkan alasan pribadi yang kuat untuk berhenti. Mungkin untuk melindungi keluarga dari asap rokok atau turunkan risiko terkena kanker paru-paru, penyakit jantung, atau kondisi lainnya. Atau untuk terlihat dan merasa awet muda. Pilih alasan yang cukup kuat untuk mengalahkan keinginan merokok.
Baca juga: 3 Rumus Mendidik Anak ala Ali Bin Abi Talib
2. Jangan langsung tetapkan hari
Merokok adalah sifat kecanduan. Otak terpikat pada nikotin. Tanpa konsumsi rokok, Anda akan merasa kekurangan. Tanyakan kepada dokter Anda tentang semua metode yang akan membantu, seperti kelas dan aplikasi berhenti merokok, konseling, pengobatan, hingga hipnosis. Anda akan siap untuk hari Anda memilih untuk berhenti merokok.
3. Pertimbangkan terapi penggantian nikotin
Ketika Anda berhenti merokok, penghentian nikotin dapat membuat sakit kepala, memengaruhi suasana hati, atau menguras energi Anda. Penggantian nikotin dapat mengekang dorongan ini. Penelitian menunjukkan bahwa permen karet nikotin, pelega tenggorokan, dan koyo menurunkan hasrat untuk merokok.
4. Minta dukungan orang terdekat
Beri tahu teman, keluarga, dan orang lain yang dekat dengan Anda bahwa Anda sedang mencoba untuk berhenti merokok. Mereka dapat mendorong Anda untuk terus maju, terutama ketika tergoda untuk menyalakannya. Anda juga dapat bergabung dengan kelompok pendukung atau berbicara dengan seorang konselor. Terapi perilaku adalah jenis konseling yang membantu Anda mengidentifikasi dan tetap berpegang pada strategi berhenti merokok. Bahkan beberapa sesi dapat membantu.
5. Beri diri Anda istirahat
Salah satu alasan orang merokok adalah karena nikotin membantu mereka rileks. Setelah berhenti, Anda memerlukan cara baru untuk melepas lelah. Ada banyak pilihan. Anda dapat berolahraga untuk mengeluarkan tenaga, mendengarkan musik favorit, terhubung dengan teman, memanjakan diri dengan pijatan, atau meluangkan waktu untuk hobi. Cobalah untuk menghindari situasi stres selama beberapa minggu pertama setelah berhenti merokok.
6. Hindari alkohol dan pemicu lainnya
Saat Anda minum, lebih sulit untuk tetap berpegang pada tujuan dilarang merokok. Jadi cobalah untuk membatasi alkohol saat Anda pertama kali berhenti. Begitu juga jika Anda sering merokok saat minum kopi, gantilah dengan teh selama beberapa minggu. Jika Anda biasanya merokok setelah makan, carilah hal lain untuk dilakukan, seperti menyikat gigi, berjalan-jalan, mengirim pesan kepada teman, atau mengunyah permen karet.
7. Coba lagi
Banyak orang mencoba beberapa kali sebelum berhenti merokok untuk selamanya. Jika mengalami kekambuhan, jangan putus asa. Sebaliknya, pikirkan tentang apa yang menyebabkan Anda kambuh, seperti emosi atau situasi saat ini. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk meningkatkan komitmen Anda untuk berhenti.
8. Makan buah dan sayuran
Jangan mencoba diet saat Anda berhenti merokok. Terlalu banyak kekurangan dapat dengan mudah menjadi bumerang. Cobalah makan lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Ini bagus untuk seluruh tubuh Anda. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali