Bahri, Pj Bupati Muna Barat Asal Tiworo, Jebolan STPDN 07
Reporter Muna
Sabtu, 21 Mei 2022 / 1:17 pm
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Teke-teki siapa yang menjadi Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat akhirnya terjawab. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mempercayakan Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Bahri, untuk menjalankan roda pemerintahan di Bumi Laworo, pasca berakhirnya masa jabatan Bupati Achmad Lamani.
Penunjukan Bahri sebagai Pj bupati, sempat menjadi polemik sekelompok orang yang menggelar aksi unjuk rasa di Kendari baru-baru ini. Mereka melakukan penolakan, karena nama Bahri tidak masuk dalam usulan Gubernur Sultra, Ali Mazi.
Aksi penolakan itu sia-sia. Kemendagri menggunakan hak diskresinya menunjuk Bahri sebagai Pj Bupati Muna Barat. Surat keputusan (SK) Mendagri tentang pengangkatan Bahri bersama Pj Bupati Buton Tengah, Muhamad Yusuf dan Pj Bupati Buton Selatan, La Ode Budiman telah diserahkan ke Pj Sekda Sultra pada Sabtu (21/5/2022).
Sesuai jadwal, pelantikan ketiga Pj bupati itu akan dilaksanakan pada Senin, 23 Mei.
Pengangkatan Bahri sebagai Pj Bupati Muna Barat sangat tepat. Di mana, Bahri merupakan putra daerah asli. Orang tuanya berasal dari Tiworo, Muna Barat.
Baca Juga: Selain Gaji PTT, Kini TPP ASN Buton Utara Diduga Tidak Terbayar Selama 5 Bulan
Bahri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia kelahiran Kasipute, Kabupaten Bombana, 28 April 1976. Ayahnya bernama Alm Baesal dan Ibunya, Hj Akbar yang saat ini tinggal menetap di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Istrinya bernama Yosi Rena dan seorang anak bernama Muhammad Almer FauzanIa sementara menyelesaikan studinya di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
"Pak Bahri itu cucunya Kino Agama Kerajaan Tiworo, La Ode Kamaluddin," kata La Ode Abdul Kadir Subaera, paman Bahri, Jumat (20/5/2022).
Baca Juga: Jomblo Pasti Nangis, Kakek Ini Nikahi Gadis 19 Tahun Beri Mahar 700 Juta dan Umrah
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Muna itu menerangkan, Bahri merupakan jebolan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tahun 1999 angkatan 07.
"Pendaftaran Sultra saat itu," sebutnya.
Setelah selesai melaksanakan studinya di STPDN, Bahri ditempatkan di Kabupaten Buton. Bahri sempat menjadi lurah, kemudian kembali ke STPDN menjadi kepala bagian di kampus. Setelah itu, ia ditarik di Kemendagri dan menduduki jabatan sebagai Direktur Perencanaan Anggaran Daerah. (C)
Penulis: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali