Baru Pulang dari Ternate, Pemuda Waara Buton Tengah Ditemukan Gantung Diri

Nur Fauzia

Reporter

Jumat, 13 September 2024  /  11:30 pm

Tim Inafis Satreskrim Polres Buton Tengah saat menangani RB (27), korban gantung diri, di rumahnya. Foto: Humas Polres Buteng

BUTON TENGAH, TELISIK.ID - Keheningan Desa Waara, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, pecah setelah pemuda warga setempat, RB (27), ditemukan meninggal gantung diri di kediamannya pada Kamis siang (12/9/2024).

Saksi mata yang pertama menemukan korban adalah NJ (11) yang merupakan adik tiri. Saat itu NJ baru pulang sekolah.

Ketika memasuki rumah, NJ terkejut melihat RB sudah tidak bernyawa dalam kondisi tergantung menggunakan tali ayunan dan terdapat kursi di belakang korban, yang diduga sebelumnya dipakai sebagai alat pijakan.

Baca Juga: Bawaslu dan Sentra Gakkumdu Muna Barat Tuntut Panwascam Tahu Alur Tangani Pelanggaran

Dalam kondisi panik NJ segera memberitahu bibinya, JH, yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Lakudo.

Tim Inafis Satreskrim Polres Buton Tengah bersama personel Polsek Lakudo kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, menjelaskan, berdasarkan keterangan keluarga korban, RB memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan baru saja pulang dari Ternate sekitar dua minggu lalu. Sebelumnya, korban sempat dirawat di Kecamatan Lasalimu selama satu minggu.

Baca Juga: Wanita Asal Muna Barat Berhasil Rebut Juara di Event Trend Model Indonesia 2024

“Kemarin, Rabu (11/9/24), korban sempat mengamuk dan mencari senjata tajam. Untungnya, keluarga berhasil menyembunyikannya,” ungkap Wahyu.

Meskipun kepolisian menyarankan agar dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian, keluarga korban menolak dan meminta agar jenazah segera dimakamkan. Namun, polisi tetap melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian.

“Kami pihak kepolisian telah menyarankan kepada pihak keluarga korban agar korban tetap dilakukan otopsi agar mengetahui penyebab kematian korban. Namun keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan meminta agar korban dapat kebumikan oleh keluarga secara layak,” kata Wahyu. (C)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS